3. Menguatkan Keterampilan Kolaborasi
Dalam era global, kolaborasi lintas bidang sangat dibutuhkan. Education 5.0 membuka peluang siswa untuk bekerja sama, bahkan dengan pihak industri, lewat magang virtual atau proyek kolaboratif.
4. Pendidikan Karakter Lebih Menonjol
Meski teknologi jadi tulang punggung, Education 5.0 tetap menekankan nilai kemanusiaan.
Generasi muda diajarkan pentingnya etika, tanggung jawab, serta nilai budaya dan Pancasila agar tidak terjebak dalam dampak negatif digitalisasi.
Walaupun konsepnya ideal, penerapan Education 5.0 di Indonesia tidak lepas dari hambatan.
Kesenjangan akses internet masih menjadi masalah utama, terutama di wilayah terpencil.
Selain itu, tidak semua guru memiliki keterampilan digital memadai untuk mengoptimalkan teknologi pembelajaran.
Di sisi lain, perangkat seperti komputer, VR, maupun software pembelajaran sering kali membutuhkan biaya besar.
Jika tidak diimbangi kebijakan pemerintah dan dukungan sektor swasta, penerapan Education 5.0 bisa berisiko menciptakan kesenjangan pendidikan yang semakin lebar.