Jakarta – Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Sultan B Najamudin mengecam keras aksi penembakan terhadap lima orang petani di Kecamatan Pino Raya, Bengkulu Selatan.
Untuk menelusuri apa yang terjadi di Pino Raya itu, Sultan mengutus Staf Khususnya Brigjen Pol Esmed Eryadi untuk turun ke lokasi konflik.
Ia juga mengecam keras tindakan oknum keamanan pabrik yang merespons aksi protes warga dengan tembakan.
“Saya kira hal ini harus diusut secara serius,” tegasnya. Sultan menambahkan, peristiwa berdarah ini disebabkan oleh konflik agraria yang tidak kunjung diselesaikan dengan baik.
“Kami tidak ingin menyalahkan siapa pun, tetapi perusahaan harus bertanggung jawab atas kerugian yang dialami para korban. Secara normal, tidak ada petani atau masyarakat yang berani berhadapan dengan oknum bersenjata api, kecuali jika hal yang diperjuangkannya adalah lahan hidup mati keluarganya,” ungkapnya.
Sultan mengaku dirinya sangat prihatin atas terjadinya konflik antara perusahaan perkebunan kelapa sawit dengan petani setempat.
“Saya utus Brigjend Pol Esmed untuk turun ke lokasi dan koordinasi dengan Pemda agar segera ambil tindakan,” kata Sultan.
Untuk mencari solusi terbaik menyelesaikan konflik tersebut, Sultan mengaku akan menghubungi Menko Pembangunan dan Kewilayahan, Agus Harimukti Yudhoyono, serta Menteri ATR/BPN, Yusron Wahid.
“Konflik ini mungkin hanya puncak gunung es dari banyak kasus serupa di berbagai daerah. Kita tidak mau lagi konflik ini berdampak terlalu jauh hingga berubah menjadi tindak kekerasan dan perpecahan,” tuturnya.
Sultan berharap masyarakat Pino tetap tenang dan menahan diri, serta meminta pihak kepolisian untuk menindak tegas oknum pelaku penembakan tersebut.

















