5 Fenomena Aneh yang Pernah Terjadi di Berbagai Negara Sepanjang Tahun 2025

Nasional – Tak terasa tahun 2025 segera berakhir, dan di sepanjang tahun ini masyarakat di sejumlah negara di dunia menyaksikan beragam fenomena aneh tapi nyata. Bahkan, sejumlah kejadian tersebut terekam kamera dan sukses bikin heboh, serta menjadi viral di media sosial. Alam selalu punya cara untuk menunjukkan kekuatannya, salah satunya melalui fenomena alam. Fenomena alam ini seringkali muncul begitu saja, dan sangat menarik untuk disaksikan. Itu semua dapat menjadi pengingat betapa kecilnya kita di hadapan alam semesta. Fenomena Alam Paling Aneh-Unik Sepanjang Tahun 2025 Berikut ini sederet fenomena aneh-unik yang terjadi di beberapa negara di sepanjang tahun 2025: 1. Hujan Katak di Brazil Meskipun fenomena ini terdengar aneh dan mustahil, fenomena ini rupanya benar terjadi di beberapa negara, di antaranya Brazil pada bulan Oktober 2025. Masyarakat di Brazil terkejut dengan hujan katak di wilayah mereka. Video tersebut diunggah akun tiktok @wisjam2. Dalam unggahan video tersebut, ribuan bahkan jutaan katak/kodok turun dari langit membanjiri sebuah pedesaan. Sontak saja, hujan katak ini tentu saja menggemparkan warga. Bahkan, dalam video mereka terlihat panik dan melontarkan sejumlah kalimat dengan bahasa khas mereka. Hanya saja, dalam video yang beredar tersebut, tidak menyebutkan lokasi persis dan menerjemahkan bahasa tersebut. 2. Awan Hitam Melayang di Langit Subang, Indonesia Warga di Kabupaten Subang, Jawa Barat, pada bulan Oktober 2025 dibuat geger dengan munculnya gumpalan besar berwarna hitam yang tampak melayang di atas area persawahan. Video keanehan itu dengan cepat viral setelah diunggah ke media sosial TikTok oleh akun @radar_cianjur. Dalam rekaman berdurasi sekitar satu menit itu, terlihat gumpalan seperti awan berwarna hitam turun perlahan, lalu jatuh ke sawah. Saat didekati, bentuknya menyerupai busa hitam pekat yang tampak menggumpal di permukaan tanah. Unggahan video tersebut langsung mengundang ribuan komentar. Banyak yang penasaran, sebagian lain mengira itu fenomena langka, bahkan ada yang berspekulasi kalau itu mungkin “awan kinton jatuh”, mengingat beberapa waktu lalu sempat viral kejadian serupa di Kalimantan Tengah. Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Bandung, Teguh Rahayu, angkat bicara terkait viralnya video “awan hitam jatuh” di Subang ini. Ia menegaskan bahwa berdasarkan hasil pengamatan dan data meteorologi, fenomena tersebut tidak berkaitan dengan proses cuaca maupun pembentukan awan. 3. Hujan Es di Brazil Hujan yang biasanya adalah rintikan air, malah berubah menjadi bongkahan es terjadi di Brazil. Badai hujan es raksasa melanda warga di Brazil selatan pada Minggu, 23 November 2025. Bongkahan es berukuran sebesar bola bisbol hingga telur ayam menghujani permukiman dalam hitungan detik, membuat warga berhamburan menyelamatkan diri. 4. Hujan Es, di UGM (Indonesia) Tak hanya di luar negeri, rupanya hujan es seukuran kerikil juga terjadi di Indonesia. Fenomena tersebut pernah terjadi di sekitar kampus Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta pada Selasa (13/3/2025). Fenomena tersebut diabadikan oleh mahasiswa Fakultas Hukum UGM, Nalya Naomi Tarigan, saat kejadian ini saat memvideokan suasana hujan di sekitar Gedung Pusat. Bentuk cuaca ekstrem serupa dialami warga Tasikmalaya, Jawa Barat pada Kamis (14/3/2025). Kejadian hujan es di Tasikmalaya disertai badai angin puting beliung. Dosen Fakultas Geografi UGM Dr Emilya Nurjani SSi MSi mengatakan hujan es terbentuk akibat pertumbuhan awan Cumulonimbus yang sangat intensif karena didukung kandungan uap air yang cukup banyak. 5. Air Pantai Berwarna Merah, Iran Menuju penghujung tahun 2025, kabar terbaru mengenai fenomena aneh tapi nyata adalah pantai di Iran airnya berwarna merah darah. Dalam sebuah unggahan yang viral di medsos, video memperlihatkan air laut di Pantai Hormuz, Iran, berubah warna menjadi merah darah, ramai di media sosial. Salah satunya dibagikan melalui akun Instagram @fin*** pada Rabu (17/12/2025). Dalam rekaman itu menampilkan pemandangan dramatis di Pulau Hormuz, sebuah pulau kecil di lepas pantai Iran yang berada di kawasan Teluk Persia. Terlihat jelas dalam video tersebut, air laut di sekitar pantai tampak berwarna merah tua, memicu berbagai spekulasi di kalangan warganet. Dalam video yang beredar, terlihat air hujan bercampur dengan tanah berwarna gelap, membawa sedimen merah tua mengalir dari perbukitan menuju pantai dan kemudian masuk ke laut. Jadi, aliran sedimen inilah yang membuat warna air laut berubah secara mencolok. Sebuah studi yang dipublikasikan di ScienceDirect, Pulau Hormuz menjelaskan, bahwa sebagian besar terbentuk dari tanah merah dan batuan garam. Bahkan, para peneliti yang mengkaji kandungan logam berat di wilayah tersebut menjelaskan, bahwa warna merah khas tanah Hormuz berasal dari campuran mineral hematit dan hidroksida besi, dengan kandungan hematit yang lebih dominan. Putri Nurhidyati

No Result