Bengkulu Utara – Saat ini di Kabupaten Bengkulu Utara terdapat 7 ribu keluarga risiko stunting dan 1.217 balita stunting semester pertama tahun 2025.
Dari angka ini kemudian dilakukan audit kasus stunting atau penelusuran mendalam untuk mengidentifikasi risiko penyebab stunting pada kelompok sasaran tersebut.
Setelah dilakukan audit semester pertama tahun ini dan mengambil persentase risiko paling tinggi, terdapat 2 keluarga risiko stunting dan 5 kasus stunting yang perlu dilakukan intervensi sensitif dan intervensi spesifik oleh tim percepatan penurunan stunting.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Bengkulu Utara Nova Hendriyani menjelaskan, intervensi yang dilakukan disiapkan sesuai kebutuhan kasus per kasus.
Seperti pemberian makanan tambahan melalui dinas terkait, hingga bantuan bahan bangunan untuk membantu masyarakat dalam memiliki rumah sehat dan layak huni.