Bengkulu – Kapolda Bengkulu memberikan atensi kepada Reskrim dan Kapolresta untuk mencari oknum yang cabut pohon kelapa yang ditanam di Program Gempala beberapa waktu lalu.
Kapolda Bengkulu, Irjen Pol Mardiyono, S.I.K., angkat bicara terkait adanya video viral ulah oknum yang mencabut pohon kelapa yang baru saja ditanam di kawasan Pantai Panjang.
Kapolda langsung mengerahkan personel Reskrim Polda dan Kapolresta Bengkulu Kombes Pol Sudarno untuk menyelidiki kasus tersebut.
“Saya perintahkan Reskrim, termasuk Kapolresta melakukan penyelidikan siapa yang melakukan itu. Nanti akan kita bina, jika ada unsur pidana di sana akan kita tindak lebih lanjut,” ungkap Kapolda.
Sementara itu Wali Kota Bengkulu Dedy Wahyudi juga menegaskan, menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian.
“Kita serahkan kepada pihak kepolisian, sedang diselidiki dan kalau kedapatan ada pidananya,” jelas Wali Kota.
Dedy berharap seluruh pihak turut menjaga dan memelihara pohon kelapa yang ditanam, termasuk masyarakat dan para pedagang.
“10 ribu bibit kelapa bukanlah jumlah yang sedikit, kalau kita tidak rawat, tidak sama-sama jaga akan menjadi tidak berguna. Kalau sudah besar, bebas siapa pun boleh memanen untuk dimakan, kalau di jual jangan,” jelas Wali Kota.
Ia menjelaskan, gerakan ini melibatkan banyak pihak dengan semangat gotong royong. Jadi sangat disayangkan apabila ada oknum yang merusaknya.
“Semua orang ingin terlibat, ibu Erna Sari Dewi ikut menanam. Kemudian pihak Mercure juga. Intinya semua terlibat, kita bangga,” ujar Dedy.
Terakhir, Dedy kembali meminta semua pihak untuk sama-sama menjaga pohon kelapa yang telah ditanam sebagai bentuk tanggung jawab dan dukungan memajukan wisata di Kota Bengkulu.
“Mari kita jaga dan rawat. Ke depan tidak lagi langka kelapa, karena sekarang mahal. Tapi intinya pantai jadi indah,” pungkasnya.
(Verdi)