Bengkulu Utara – Lahan persawahan di Kecamatan Arma Jaya, Kabupaten Bengkulu Utara mulai memasuki masa panen. Para petani mulai sibuk bergantian memanen gabah di lahan dengan cara gotong royong.
Harga gabah sendiri saat ini diakui petani di tingkat tengkulak antara Rp 6.000 hingga Rp 6.500 per kilogram.
Namun beberapa para petani justru memilih tidak menjual gabah, melainkan akan digiling dan berasnya disimpan di rumah untuk dikonsumsi sendiri bersama keluarga.

Waljinem salah seorang petani mengaku, dari setengah hektar lahan miliknya hanya sebagian kecil hasil panen dijual untuk kebutuhan membeli pupuk bakal kebutuhan masa tanam berikutnya.
Selain itu alasan lain tidak menjual gabah hasil panen lantaran karena hasil panen yang sedikit karena hanya memiliki sedikit lahan yang menjadi tempat menanam padi.
“Kami tetap nanam padi lagi, tapi memang tidak untuk dijual karena memang cuman sedikit. Kalau harga dengar dari yang jualn Rp 6.000 sampai Rp 6.500 paling mahal,” ujar Waljinem