Nasional – Pemerintah melalui Kementerian Haji dan Umrah akan menggunakan skema baru dalam pengelolaan layanan jamaah haji Indonesia 2026 mendatang.
Skema ini hanya akan melibatkan dua perusahaan penyedia layanan (syarikah) di Arab Saudi, yakni Rakeen Mashariq Al Mutamayizah Company For Pilgrim Service dan Albait Guest, dari sebelumnya ada delapan syarikah.
Syarikah merupakan lembaga perusahaan (perseroan) Arab Saudi yang akan bertugas untuk mengelola seluruh layanan jemaah haji. Mulai dari akomodasi, transportasi, hingga konsumsi, sebagai bagian dari sistem baru yang diterapkan untuk meningkatkan efektivitas layanan.
Dikatakan Wakil Menteri (Wamen) Haji dan Umrah, Dahnil Anzar Simanjuntak hal ini bertujuan untuk menekan ongkos perjalanan haji 2026.
Sebelumnya, biaya layanan ini adalah 2.300 riyal, tahun ini menjadi 2.100 riyal tanpa pungli dan tanpa manipulasi. Artinya, biaya ini berhasil ditekan sebesar 200 riyal.
“Alhamdulillah, biaya layanan yang dikelola oleh syarikah berhasil kita tekan lebih dari 200 riyal. Dari sebelumnya 2.300 riyal, tahun ini menjadi 2.100 riyal tanpa pungli dan tanpa manipulasi,” kata Wamen Haji dan Umrah Dahnil.