Kepahiang – Dalam pendataan dan pemantauan stunting di Kabupaten Kepahiang, tim gugus tugas penanganan stunting Kabupaten Kepahiang, mengklaim saat ini pertumbuhan stunting di Bumei Sehasen kembali turun.
Jika semula pada 2024 lalu berada pada level 24,1% dan saat ini berhasil kembali turun ke level 17% penderita stunting.
Hal ini membuat tim gugus tugas semakin optimis dan yakin penanganan stunting bisa berhasil dan mewujudkan wacana di 2030 mendatang Kabupaten Kepahiang zero stunting.
Ketua Tim Gugus Tugas Penanganan Stunting Kepahiang, Abdul Hafizh menyampaikan, dalam mencapai cita-cita Kepahiang bebas stunting, pihaknya tengah gencar mengkampanyekan pencegahan pernikahan dini dengan mengedukasi masyarakat agar tidak menikah di usia dini.
Hal ini rentan potensi stunting bahkan rentan kekerasan keluarga karena ketidaksiapan dalam memenuhi kebutuhan keluarga.
“Pola asuh, pola makan ini yang perlu diperbaiki lagi, tapi yang paling banyak itu di pernikahan dini. Da insya allah kita optimis di tahun 2030 mendatang Kabupaten Kepahiang zero stunting,” ujar Abdul Hafizh
Tak hanya itu, tenaga medis diseluruh pelosok Kepahiang juga akan menjadi garda penanganan stunting yang akan mengedukasi ibu hamil serta ibu menyusui dalam memberikan pendidikan pola asuh dan asupan gizi sehingga jika hal ini berjalan baik maka dipastikan 2030 Kepahiang bebas stunting.
Nico Relius