Seluma – Suasana pilu menyelimuti rumah duka ketika jenazah Adelya Maysa tiba pada Jumat sore (14/11) sekitar pukul 16.05 WIB.
Keluarga yang telah menanti sejak siang tak kuasa menahan tangis begitu peti jenazah diturunkan, membuat suasana haru pecah seketika.
Setelah melalui proses panjang, jenazah Adelya akhirnya berhasil dipulangkan dari Jepang menggunakan maskapai Garuda Indonesia.
Pemulangan ini dapat terlaksana berkat perhatian dan bantuan yang diberikan oleh Pemerintah Pusat serta Pemerintah Daerah.
Adelya menghembuskan napas terakhirnya setelah menjalani perawatan intensif selama tujuh hari di Seinan Medical Center Hospital, Ibaraki.
Ia didiagnosis menderita Meningitis Tuberkulosis (TB), yaitu peradangan pada selaput otak dan saraf tulang belakang yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium.
Setibanya di kampung halaman, pihak keluarga telah menyiapkan prosesi fardhu kifayah sebelum jenazah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) setempat.
Menurut paman almarhumah, Nazarudin, Adelya merupakan anak bungsu dari empat bersaudara, seluruhnya perempuan, dari pasangan Liskan dan Kusnawati.
Dari keempat putri mereka, hanya Adelya yang memilih merantau jauh hingga ke Jepang. Sementara itu, satu kakaknya merantau ke Kalimantan, dan dua kakak lainnya masih tinggal dekat dengan orang tua mereka.

















