Seluma – Kendati RAPBD 2026 mengalami defisit Rp34 miliar, Wakil Bupati Seluma Drs. Gustianto memastikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2026 Kabupaten Seluma tetap berpihak kepada rakyat.
Hal ini disampaikan Wakil Bupati Seluma Drs. Gustianto saat menyampaikan pengantar Nota Keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) tahun 2026 pada Sabtu (22/11) siang.
Menurutnya paripurna ini sengaja dikebut meskipun ASN libur, karena sudah menjadi kesepakatan bersama antara tim Banggar DPRD Seluma dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Seluma.
“Paripurna Agenda Pengantar Nota Keuangan RAPBD ini kita gelar meskipun di hari libur, karena sudah kesepakatan bersama tim Banggar dan TAPD,” terang Wabup Gustianto.
Sementara itu Penjabat Sekda Seluma, Deddy Ramdhani mengatakan, dikebutnya pembahasan APBD 2026 ini, karena mempertimbangkan adanya regulasi yang menyebutkan paling lambat satu bulan sebelum tahun anggaran berakhir.
“Jadi pertimbangan kita harus secepatnya diketuk palu, karena adanya aturan selambat-lambatnya 1 bulan sebelum tahun anggaran berakhir, APBD 2026 ini sudah disetujui, dan mempertimbangkan waktu yang ada, mungkin karena keterlambatan-keterlambatan yang ada, minimal kita laksanakan di hari libur,” tutur Deddy Ramdhani.

Hal senada juga disampaikan Ketua DPRD Seluma April Yones yang menegaskan pembahasan APBD 2026 ini terkesan kejar tayang, karena sudah sesuai dengan aturan selambat-lambatnya 1 bulan sebelum tahun anggaran berakhir.
“Memang aturannya sebelum 30 November ini, APBD 2026 itu sudah disahkan. Makanya kita kejar tayang mulai hari ini Sabtu dan besok Minggu di hari libur, tetap kita gas sampai Senin lusa, kalau tidak segera disahkan sesuai aturan, itu baru ada konsekuensinya dari pemerintah pusat,” tegas April Yones.
Sementara itu, dalam membacakan pengantar Nota Keuangan RAPBD 2026 tersebut, Wakil Bupati Seluma menyebut terjadi defisit yang cukup besar yakni mencapai Rp34.358.979.054,26, karena adanya pengurangan dari beberapa variabel.
“Dengan adanya defisit mencapai Rp34 miliar ini, sehingga perlu dibahas lebih lanjut oleh DPRD Seluma, agar angka defisit tersebut dapat ditekan lagi,” ucap Drs. Gustianto.
(Hari Adiyono)

















