Aceh – Setelah menyerahkan bantuan di Padang Pariaman, kami langsung ke Medan. Donasi Rp 1 M sudah diserahkan ke Wagub Sumut.
Kemudian kami langsung ke Aceh Tamiang melalui jalan darat. Di sini lah kondisi terparah. 5 hari 5 malam Kota lumpuh.
Wajah Gubernut Aceh Mualem sampai menangis. Saya pun tak kuasa menahan rasa sedih. Saat kami sampai, kota gelap gulita. Kalau pun ada listrik, itu menggunakan genset.
Kalau melihat kondisi rumah yang roboh, tak ubahnya seprti tsunami. Mobil tangki pertamina di SPBU nyangkut di bangunan. Semua mobil penuh lumpur yang mulai mengering.
Susana sangat mencekam. Warga duduk berjejer di depan rumahnya. Lumpur di rumah warga rata-rata menutupi setengah badan rumah.
Perabotan seperti kursi, lemari, kulkas di letakkan di depan rumah. Tak bisa dipakai lagi. Karena dilumuri lumpur tebal yang mengering.
Debu dimana-mana. Bahkan saat kami datang, wajah Wabup Aceh Tamiang tampak dipenuhi lumpur. Penyakit Ispa bakal menyerang warga. Mau makai masker, toko atau apotek tak ada yang buka.
Warga yang rumahnya terendam lumpur, mendirikan tenda di depan rumahnya. Tapi sangat tidak sehat. Karena semua penuh lumpur. Sebagian diantaranya mengungsi ke mesjid.

Di Posko, kami bertemu Bupati Aceh Tamiang. Armia Fahmi. Pensiunan Jendral polisi ini tampak tegar.
Ketika Gubernur Helmi Hasan menyemangatinya dengan gagah dia menjawab, “Kami tidak menyerah Pak,” jawabnya.
Gubernur minta saya untuk menyerahkan bantuan dari Provinsi Bengkulu. Di depan barisan ambulan dan truk sembako dari Bengkulu kami menyerahkan bantuan tersebut.
“Pak Bupati tetap semangat ya… Bapak tidak sendiri. Kami dari Bengkulu siap bantu Pak Bupati. Ini saya serahkan bantuan dari masyarakat Provinsi Bengkulu,” saya menyemangati Bupati.
Dari Aceh Tamiang kami langsung menuju Kota Langsa. Pukul 10 malam kami sampai di Langsa. Sepanjang perjalanan gelap gulita. Banyak mobil di jalan, itu pun mobil misi kemanusiaan.
Di Langsa kami bertemu dengan Walikota Langsa dan Ketua DPRD. Kondisi Langsa sudah mulai recovery. Namun lumpur masih bertumpuk dimana-mana.
Ya Allah… kuatkan lah saudara kami. Jauhkan Provinsi Bengkulu dari musibah dan bencana. (**)

















