Kondisi ini secara langsung berdampak pada stagnannya jumlah pelanggan PDAM Tirta Hidayah, yang seharusnya menjadi sumber utama pendapatan perusahaan.
“Kalau penambahan pelanggan saja sangat lambat dan terkesan tidak menjadi prioritas, bagaimana mungkin target peningkatan pendapatan bisa tercapai?” ujarnya.
Evi Hasna menegaskan, tanpa evaluasi internal yang serius, terutama pada bidang pelayanan sambungan baru, PDAM Tirta Hidayah akan terus tertinggal.
Ia mendesak adanya perbaikan sistem, kejelasan standar operasional prosedur (SOP), serta penetapan target waktu pelayanan yang pasti agar pelayanan kepada masyarakat berjalan efektif.
“Kalau PDAM tidak segera berbenah, jangan berharap kontribusi PAD bisa meningkat. Ini harus menjadi perhatian serius manajemen dan Pemerintah Kota,” tutup Evi Hasna.
Verdi Dwiansyah

















