2. Gastroesophageal reflux
Ada kondisi kesehatan yang memperburuk makanan asam. Gastroesophageal reflux, atau acid reflux, adalah salah satu dari kondisi ini. kondisi ini terjadi ketika cairan pencernaan kembali ke kerongkongan.
Hasilnya adalah ketidaknyamanan pencernaan seperti mulas, yang merupakan sensasi terbakar di dada.
Sfingter esofagus bagian bawah (LES) adalah pita otot melingkar di ujung esofagus.
Saat berfungsi dengan benar, ia akan rileks dan terbuka saat menelan. Kemudian otot ini akan mengencangkan dan menutup lagi. Refluks asam terjadi ketika LES tidak mengencang atau menutup dengan benar.
Ini memungkinkan cairan pencernaan dan isi lain dari perut naik ke kerongkongan. Untuk mengatasi gejala, dokter dapat merekomendasikan untuk mengurangi makanan yang bersifat asam.
3. Risiko Ketidakseimbangan Ph tubuh
Terlalu banyak mengonsumsi makanan dan minuman asam akan menyebabkan ketidakseimbangan pH tubuh. Tubuh terus bekerja untuk menjaga keseimbangan pH yang tepat antara 7,35 dan 7,45. Sebagai referensi, pH air murni adalah 7. Ketika tingkat pH turun di bawah 7,35, secara klinis tubuh mengalami asidosis dan sistem saraf pusat akan mulai tertekan.
Jika tingkat pH turun di bawah 7, seseorang akan memiliki asidosis berat, yang dapat menyebabkan koma dan akhirnya menjadi fatal.
Ketika tingkat pH naik di atas 7,45, tubuh mengalami alkalosis. Alkalosis membuat sistem saraf hipersensitif, mengakibatkan kejang otot dan kejang.