Bikin Tak Nyaman, Rupanya Ini Penyebab Nyeri Haid Menurut Ustadz Danu

Nasional – Nyeri haid atau dismenore sering dianggap hal yang wajar bagi banyak perempuan. Rasa tidak nyaman ini tentu sangat mengganggu. Bahkan, beberapa wanita hanya bisa berbaring saja dan tidak dapat melakukan aktivitas harian. Namun, menurut Ustadz Danu dalam kanal YouTube Ustadz Dhanu - Official Channel, rasa sakit yang muncul saat menstruasi ternyata tidak hanya berhubungan dengan kondisi fisik semata. Akan tetapi juga erat kaitannya dengan kondisi hati dan hubungan emosional, terutama antara anak dan orang tuanya. Menurut beliau, nyeri haid bukan sekadar gangguan pada organ reproduksi, melainkan bentuk peringatan lembut dari Allah agar seorang perempuan memperbaiki hubungannya dengan orang tua, khususnya ibu. Ustadz Danu menyebut, sebagian besar perempuan yang mengalami haid disertai rasa nyeri hebat biasanya memiliki “gesekan batin” dengan orang tua. Penyebab Nyeri Haid Menurut Ustadz Danu Dalam penjelasannya, Ustadz Danu mengatakan bahwa perempuan yang sering merasakan nyeri di bagian perut bawah, pinggang, atau bahkan sampai ke tulang belakang ketika haid, biasanya memiliki riwayat hubungan yang kurang harmonis dengan orang tua. “Biasanya, itu tanda bahwa dulu sering berbeda pendapat dengan ibu atau ayah, bahkan mungkin pernah marah, uring-uringan, atau menyimpan rasa jengkel,” jelasnya. Menurut beliau, emosi negatif seperti marah dan jengkel yang tidak terselesaikan bisa menimbulkan gangguan energi dalam tubuh, yang kemudian berpengaruh pada sistem reproduksi. Bahkan, jika rasa marah itu disimpan terlalu lama, bisa menyebabkan siklus haid menjadi tidak teratur, rasa nyeri berlebihan, hingga gangguan pada rahim atau ovarium. Ustadz Danu menegaskan, “Kalau marahnya sama ayah, biasanya akan sulit mendapatkan jodoh. Kalau marahnya sama ibu, efeknya bisa ke rahim haid jadi sakit atau tidak teratur.” Lebih jauh lagi, beliau menjelaskan bahwa semua ini adalah cara Allah untuk mengingatkan manusia agar tidak memelihara kebencian di hati. Nyeri haid menjadi “kode” agar perempuan introspeksi diri dan memperbaiki hubungan dengan orang tuanya. Hubungan Emosi dan Kesehatan Reproduksi Menurut Ustadz Danu, organ reproduksi wanita seperti rahim, leher rahim, dan sel telur memiliki kaitan erat dengan hubungan anak kepada orang tuanya. Bila seorang anak sering menahan amarah terhadap ibu atau ayahnya, hal itu bisa menghambat keseimbangan tubuh yang seharusnya selaras. Beliau juga mengaitkan kondisi seperti sulit hamil dengan kondisi batin yang belum bersih dari rasa dendam atau amarah terhadap orang tua. “Kalau marahnya disimpan, rahimnya bisa tidak mau menerima zigot, alias sel telur yang sudah dibuahi. Itu sebabnya kadang ada kasus bayi tabung yang gagal menempel, karena masih ada dosa kepada ayah,” ujar Ustaz Danu. Dalam pandangan beliau, kesehatan reproduksi perempuan tidak hanya ditentukan oleh hormon atau pola makan, tetapi juga oleh kebersihan hati dan keharmonisan dalam keluarga. “Kalau sudah minta maaf pada orang tua dan memperbaiki diri, InsyaAllah haidnya akan lebih ringan dan teratur,” tambahnya. Cara Meredakan Nyeri Haid Menurut Ustadz Danu Ustadz Danu tidak menyarankan penanganan nyeri haid hanya dengan obat-obatan pereda nyeri. Menurutnya, penyembuhan harus dilakukan dari dalam hati dengan memperbaiki hubungan dan memohon ampun kepada Allah SWT. Berikut langkah-langkah yang beliau sarankan: 1. Introspeksi diri Coba periksa kembali hubunganmu dengan orang tua, khususnya ibu. Apakah pernah marah, menentang, atau sekadar merasa kesal tapi tidak disampaikan? Perasaan yang disimpan lama bisa menjadi sumber penyakit. 2. Minta maaf dengan tulus Ustaz Danu menekankan pentingnya memohon maaf kepada orang tua. “Bahkan kalau orang tua sudah meninggal, tetap bisa meminta ampun kepada Allah dan mendoakan mereka,” jelasnya. Tindakan ini diyakini bisa membuka pintu kesembuhan. 3. Perbanyak istighfar dan doa Beliau juga menganjurkan agar perempuan yang mengalami nyeri haid banyak berzikir, terutama membaca istighfar. Tujuannya agar hati menjadi tenang dan energi negatif di dalam tubuh bisa berkurang. 4. Perbaiki komunikasi keluarga Jika anak masih sering jengkel pada orang tuanya, orang tua juga perlu introspeksi. “Bisa jadi, justru orang tua yang terlalu keras atau cerewet hingga anaknya merasa tertekan,” ujar beliau. Keluarga yang saling memahami akan melahirkan ketenangan batin, dan dari situlah kesembuhan datang. Pesan Ustadz Danu untuk Orang Tua dan Anak Dalam penjelasannya, Ustadz Danu juga mengingatkan bahwa ujian dalam keluarga bukan untuk disesali, melainkan sebagai sarana perbaikan diri. Rasa sakit saat haid bisa menjadi isyarat dari Allah agar seseorang memperbaiki hatinya, terutama dalam hal menghormati orang tua. Beliau juga menegaskan bahwa kasih sayang antara orang tua dan anak tidak boleh diukur dengan kebanggaan semata, tetapi dengan kerendahan hati. “Anak yang berbakti, rezekinya akan dibuka oleh Allah. Kalau perempuan, ia akan dimudahkan jodohnya dan diberi keturunan,” tuturnya. Sebaliknya, jika hubungan anak dan orang tua dipenuhi ego, maka berbagai kesulitan hidup bisa muncul, termasuk dalam hal kesehatan tubuh. Karena itu, menurut Ustaz Danu, kesembuhan sejati datang bukan dari obat semata, tetapi dari hati yang ikhlas dan hubungan yang harmonis dengan orang tua. Kesimpulannya, nyeri haid menurut pandangan Ustadz Danu bukan sekadar gejala medis, tapi juga pertanda batin yang perlu dibenahi. Saat haid terasa sangat menyakitkan, bukan hanya tubuh yang perlu diobati, melainkan hati yang perlu dibersihkan. Dengan memohon ampun, memperbaiki hubungan, dan menjaga perasaan terhadap orang tua, InsyaAllah, rasa nyeri itu akan berangsur hilang digantikan dengan ketenangan dan berkah dari Allah SWT. Sheila Silvina

No Result