– Gangguan pada lambung, seperti penyakit asam lambung atau GERD, tukak lambung, dan gastroparesis
– Radang pada usus, misalnya pada penyakit Crohn dan kolitis ulseratif
– Sindrom Dumping, yaitu kondisi ketika makanan bergerak lebih cepat dari perut ke usus halus
– Gangguan makan
– Penyakit Celiac
– Pankreatitis autoimun
– Diabetes
4. Memiliki gangguan penyerapan makanan atau minuman
Terakhir, ketiadaan enzim pencernaan di dalam usus kecil membuat tubuh tidak dapat mencerna beberapa macam karbohidrat, seperti gula dan pati.
Kemudian, karbohidrat tersebut dialihkan ke usus besar. Dan di usus besar, karbohidrat yang tidak tercerna ini akan diproses menjadi gas, sehingga hal ini menyebabkan sering kentut.
Beberapa gas yang dihasilkan oleh tubuh adalah metana, karbon dioksida, dan hidrogen, serta sulfur yang menyebabkan bau tidak sedap ketika kentut.
Di samping itu, sering kentut juga dapat disebabkan oleh efek samping dari mengonsumsi obat tertentu, misalnya obat untuk menangani diabetes tipe 2, seperti acarbose, atau obat yang mengandung gula sorbitol.