Dibandingkan dengan gerhana bulan pada November 2022 yang memakan waktu totalitas selama 1 jam 25 menit, gerhana bulan blood moon tahun 2025 ini memang kalah secara durasi, tetapi tetap saja jauh lebih lama dari durasi normal gerhana bulan biasanya.
Pada gerhana bulan parsial dan penumbra, bulan tidak mengalami perubahan warna. Namun beda ceritanya jika gerhana yang terjadi adalah gerhana bulan total.
Dilansir National Geographic, saat gerhana bulan total terjadi, cahaya matahari dibelokkan dan dihamburkan oleh atmosfer Bumi.
Ketika akhirnya sampai ke bulan, cahaya biru sudah sepenuhnya tersaring dan hanya menyisakan cahaya merah yang memiliki gelombang lebih panjang. Karenanya bulan yang biasanya berwarna putih, terlihat kemerahan.
Soal warna ini juga sangat dipengaruhi oleh atmosfer Bumi kita. Semakin tebal debu yang ada di atmosfer Bumi, maka akan semakin pekat juga warna merah yang muncul saat fenomena blood moon.
Sebaliknya, semakin bersih atmosfer Bumi kita, maka warna merah yang muncul akan semakin samar.

















