Cerita ini masih sering di sampaikan oleh penduduk setempat kepada wisatawan.
Konon, danau ini terbentuk dari tangisan Suro yang kehilangan keluarganya. Kisah ini berkembang dari generasi ke generasi dan menjadi bagian identitas daerah.
Di sisi lain, nuansa misterius juga turut memperkuat daya tarik danau tersebut. Meskipun belum terbukti secara ilmiah, masyarakat percaya kisah ini memiliki nilai moral.
Cerita tersebut mengajarkan tentang kesetiaan, kehilangan, dan kekuatan hati. Dengan demikian, wisatawan tidak hanya berkunjung tetapi juga belajar nilai hidup.
Beberapa pengunjung bahkan mengaku dapat merasakan suasana yang berbeda di sekitar danau. Meskipun begitu, semua pengalaman tersebut di anggap sebagai bagian dari aura magisnya. Legenda ini justru memperkaya narasi wisata di Kabupaten Kepahiang.
Selain itu, danau ini juga sering di kaitkan dengan tempat bersemayamnya kekuatan alam. Oleh karena itu, masyarakat lokal masih menjaga sikap hormat saat berada di lokasi. Ritual-ritual kecil pun kadang di lakukan untuk menjaga keharmonisan alam.