
Ia mengingatkan bahwa kenaikan suhu bumi dalam tiga dekade terakhir menunjukkan urgensi transisi energi dan pengembangan industri carbon capture.
Mengutip UNDP Global Climate Report 2024, ia menyoroti bahwa 70% kebijakan iklim dinilai gagal akibat lemahnya konsistensi politik, bukan keterbatasan dana atau teknologi.
Melalui gagasan Green Democracy, Sultan mendorong agar nilai-nilai ekologis kembali menjadi bagian dari proses demokrasi.
Konsep tersebut, katanya, telah berkembang menjadi gerakan pendidikan politik hijau bagi generasi muda di Indonesia.
Sultan memastikan bahwa DPD RI akan menjadikan agenda iklim sebagai prioritas lembaga, termasuk rencana menginisiasi pertemuan parlemen negara-negara pemilik hutan hujan tropis.
Usai menyampaikan pidato selama 13 menit, Sultan menerima sejumlah apresiasi dari delegasi negara sahabat yang menilai gagasan Green Democracy sangat relevan dengan agenda ketahanan iklim global.
Mereka juga menyatakan keinginan untuk mengundang Sultan dalam forum-forum internasional lainnya.

















