Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan, Indonesia masih memiliki 1,2 juta ha cadangan nikel yang belum dieksplorasi lebih lanjut.
Dari total 2 juta Ha lahan yang berpotensi mengandung nikel, saat ini baru sekitar 800 ribu ha saja yang telah dikeruk.
Untuk diketahui, nikel saat ini jadi incaran dunia sebagai salah satu bahan baku pembentuk baterai kendaraan listrik.
Indonesia ditengarai bahkan masih menyimpan potensi cadangan nikel dengan jumlah jauh lebih besar dari yang sudah ditemukan.
Indonesia saat ini menyimpan hingga sekitar 5,3 miliar ton cadangan nikel. Bahkan, potensinya lebih besar hingga tiga kali lipat lebih.
Nikel sendiri terbagi menjadi dua jenis. Pertama, nikel berkadar tinggi lebih dari 1,5 persen yang disebut saprolit. Lalu, nikel berkadar rendah kurang dari 1,5 persen atau limonit.
Dengan cadangan nikel sebesar 5,3 miliar ton yang dimiliki saat ini cukup untuk kapasitas produksi hingga 15 tahun.
Namun, usia pemakaiannya bisa bertambah jika potensi yang ada dikembangkan dan turut membuat industri daur ulang baterai kendaraan listrik.