Setelah menamatkan Madrasah Aliyah, Yai Mim melanjutkan kuliah di IAIN Sunan Ampel Surabaya, jurusan Bahasa Arab, dan lulus pada 1991.
Karier akademiknya dimulai sebagai dosen luar biasa di IAIN Malang sebelum akhirnya diangkat menjadi dosen tetap di Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang pada 1998.
Pendidikan formalnya juga cukup panjang: gelar magister ia peroleh dari Universitas Muhammadiyah Malang pada tahun 2000, lalu melanjutkan program doktoral di UIN Sunan Ampel dan UIN Malang hingga meraih gelar doktor pada 2012.
Di luar aktivitas kampus, Yai Mim juga aktif membangun pesantren. Tahun 2007, ia mendirikan Pondok Pesantren Al Adzkiya’ Nurus Shafa (Anshofa). Kemudian, pada 2021, ia kembali mendirikan pesantren baru bernama Bayt Al Qur’an Nurus Shafa (BaiQu NUsa).
Singkatnya, Yai Mim bukan sosok sembarangan. Ia akademisi, ulama, sekaligus pengasuh pesantren yang punya kontribusi besar di bidang pendidikan Islam.
Awal Mula Perseteruan dengan Sahara
Konflik mencuat pertengahan September 2025. Akun TikTok @sahara_vibesssss mengunggah video yang menduduh Yai Mim menutup akses jalan umum dengan tali dan tanaman.
















