<strong>Nasional</strong> - Persaingan masuk sekolah kedinasan, termasuk Akademi Kepolisian (Akpol) dan Akademi Militer (Akmil), dikenal sangat ketat. Kini, muncul wacana baru dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) yang brpotensi mengubah skema seleksi. Nilai Tes Kemampuan Akademik (TKA) diusulkan bisa menjadi salah satu syarat penting dalam proses penerimaan calon taruna dan taruni. <strong>Mengganti Peran UN dan Rapor</strong> Kepala Bidang Pengembangan dan Fasilitasi Pelaksanaan Asesmen Pusat Asesmen Pendidikan Kemendikdasmen, Handaru Catu Bagus, menjelaskan dalam sebuah diskusi di Bali bahwa TKA diharapkan bisa mengambil posisi yang dulu dipegang Ujian Nasional (UN). Sebelumnya, sebelum UN dihapus pada 2021, hasil ujian tersebut sering dipakai sebagai salah satu acuan utama untuk masuk Akmil, Akpol, maupun sekolah kedinasan lainnya. Setelah UN tak lagi berlaku, penilaian digantikan oleh nilai rapor dan ijazah. Sayangnya, model ini kerap dipandang kurang objektif karena masih ada kemungkinan “sedekah nilai” dari pihak sekolah.<!--nextpage--> TKA dianggap lebih terstandar dan bisa memberikan ukuran kemampuan siswa yang lebih obyektif. Harapannya, hasil TKA ini dapat segera diintegrasikan dalam seleksi masuk sekolah-sekolah kedinasan. <strong>Sertifikat TKA, Bisa Dipakai untuk Jalur Prestasi</strong> Meski tidak bersifat wajib, hasil TKA ternyata punya nilai tambah tersendiri. Bagi siswa yang nilainya tinggi, sertifikat TKA bisa digunakan sebagai bekal melanjutkan pendidikan melalui jalur prestasi. Artinya, hasil tes ini bukan hanya bermanfaat untuk seleksi kedinasan, tetapi juga untuk jenjang pendidikan tinggi lainnya. Selain itu, ada sejumlah mata pelajaran yang biasanya dijadikan patokan dalam seleksi sekolah kedinasan. Misalnya, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika. Ketiganya kerap dijadikan syarat minimal nilai bagi calon peserta. <strong>Gambaran Syarat Nilai Masuk Akmil</strong> Bagi kamu yang bercita-cita masuk Akademi Militer, ada beberapa standar nilai yang harus diperhatikan sesuai tahun kelulusan: - Lulusan 2017–2019: nilai rata-rata UN minimal 37.<!--nextpage--> - Lulusan 2020: rata-rata rapor Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika minimal 65. - Lulusan 2021–2022: rata-rata rapor tiga mata pelajaran tersebut minimal 68. - Lulusan 2023–2025: nilai minimal rata-rata rapor tiga mapel tersebut meningkat menjadi 70. <strong>Syarat Nilai Masuk Akpol</strong> Untuk Akademi Kepolisian, standar nilai sedikit berbeda. Berikut beberapa ketentuannya: 1. Lulusan 2020–2024 wajib punya nilai rata-rata ijazah minimal 75 atau huruf B. 2. Lulusan 2025: aturan resmi masih menunggu keputusan. 3. Khusus Papua dan daerah otonomi baru: lulusan 2020–2024 cukup dengan rata-rata minimal 70 atau huruf C. 4. Lulusan 2025 yang masih kelas XII: wajib memiliki rapor rata-rata semester V minimal 80 (khusus Papua minimal 75). 5. Usia 16–17 tahun: syarat lebih ketat, dengan nilai rapor rata-rata minimal 85 dan TOEFL minimal skor 500. 6. Peserta dari pondok pesantren: diwajibkan memiliki rata-rata ujian akhir minimal 75 <strong>Syarat Nilai Sekolah Kedinasan Lain</strong> Selain Akmil dan Akpol, sekolah kedinasan lain juga punya standar nilai yang berbeda. Berikut beberapa contohnya:<!--nextpage--> - PKN STAN (Kemenkeu): minimal nilai rata-rata 70 pada ijazah atau SKL, khusus Matematika dan Bahasa Inggris minimal 80. - STMKG (BMKG): wajib menyertakan SKL atau surat aktif sekolah bagi lulusan 2025. - IPDN (Kemendagri): minimal nilai rata-rata ijazah 73, khusus Papua dan daerah sekitarnya cukup 65. Nilai Bahasa Inggris minimal 75. - STIN (BIN): nilai ijazah minimal 80. Untuk lulusan 2025, rata-rata rapor semester 1–5 minimal 75. - Politeknik STIS (BPS): Matematika dan Bahasa Inggris minimal 80. - Sekolah Kedinasan Kemenhub: nilai rata-rata ujian minimal 70. Bagi lulusan 2025, rapor semester XI dan XII minimal 70. - Poltek SSN (BSSN): nilai Matematika dan Bahasa Inggris minimal 80 pada semester 4 dan 5. Wacana penggunaan nilai TKA untuk seleksi masuk Akpol, Akmil, dan sekolah kedinasan menjaid angin segar bagi dunia pendidikan Indonesia. Selain memberi standar yang lebih adil, TKA juga bisa mendorong siswa untuk lebih serius mempersiapkan diri sejak dini. Bagi para calon taruna dan taruni, memahami syarat nilai sejak sekarang tentu sangat penting. Dengan begitu, kamu bisa memetakan strategi belajar yang lebih tepat agar peluang lolos ke sekolah kedinasan impian jadi lebih besar.<!--nextpage--> <strong>Sheila Silvina</strong>