Pada saat hari kebangkitan itu, waktu di alam kubur hanya terasa sekejap saja bagi umat manusia.
Hal ini menjadi bukti kedahsyatan hari kebangkitan itu setelah sangkakala kedua dibunyikan oleh Malaikat Israfil. Seluruh ruh yang dibangkitkan itu pun berlarian ke semua arah tanpa tujuan.
Tentang bagaimana Allah SWT menghidupkan kembali orang yang telah terbujur dalam kubur, pernah dijelaskan dalam salah satu hadits Rasulullah SAW.
Saat itu, jasad manusia hanya tersisa tulang kecil yakni berupa tulang pangkal ekor.
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda,
“Semua anak (keturunan) Adam pasti dimakan oleh tanah, kecuali tulang punggung bagian bawah. Dari tulang itulah ia diciptakan, dan melalui tulang itu juga tubuhnya disusun kembali,” (HR Muslim dan Abu Dawud).
Namun, dalam hadits shahih dijelaskan bahwa jasad para nabi tidak hancur dan musnah seperti jasad manusia pada umumnya.
Diriwayatkan dari Abu Dawud bahwa Allah SWT sudah mengharamkan bumi untuk menghancurkan jasad para nabi.
Sebelumnya perlu diketahui, wujud sangkakala seperti yang dijelaskan dalam Ajaran Makrifat Syekh Siti Jenar karya Abu Fajar Alqalami.

















