Selain berada di Taman Nasional Lorentz, kegiatan eksplorasi maupun eksploitasi di area Warim juga memiliki sejumlah tantangan.
Beberapa diantaranya yakni risiko serangan nyamuk malaria hingga keamanan karena terdapat area yang aktif terjadi penembakan.
Berdasarkan bahan paparan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), area Warim menyimpan potensi minyak sebesar 25,968 miliar barel.
Artinya bila mengacu pada harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) berkisar US$ 79,34 per barel, potensi minyak di Warim bernilai US$ 2,06 triliun atau Rp 30.646 triliun.
Selain memiliki potensi minyak yang sangat besar, area ini juga menyimpan potensi gas berkali-kali lipat lebih besar dibanding Blok Masela yakni sebesar 47,37 triliun kaki kubik (TCf). Sedangkan, Blok Masela sendiri hanya memiliki potensi cadangan gas sebesar 10,73 TCF.
Sebelumnya Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto membeberkan guna mengembangkan ladang gas jumbo tersebut, regulator di sektor hulu ini akan meminta restu Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).