Bengkulu – Tidak hanya soal pelayanan publik, Ombudsman Ri Perwakilan Bengkulu juga ikut memantau kondisi di masyarakat salah satunya di sektor pertanian.
Investigasi yang dilakukan Ombudsman Bengkulu menemukan Kota Bengkulu saat ini mengalami kesulitan mendapatkan pasokan gabah. Kondisi ini disebabkan faktor cuaca yang membuat produksi menurun.
Di Kota Bengkulu terdapat enam penggilingan padi, namun satu di antaranya sudah tutup karena tidak lagi menerima pasokan gabah.
Selain itu, gabah yang ada juga mengalami rendemen buruk akibat serangan hama. Jika sebelumnya 10 kilogram gabah bisa menghasilkan 6,5 kilogram beras, kini hasilnya hanya 50 persen gabah dan 50 persen beras. Akibatnya, pasokan beras di Kota Bengkulu mayoritas masih bergantung dari Provinsi Lampung.
Asisten Muda Pemeriksaan Ombudsman Bengkulu, Hendra Irawan, menyampaikan hasil investigasi di empat penggilingan padi, tiga di antaranya kesulitan mendapatkan gabah dan satu sudah tutup.
“Dari hasil turun ke empat penggilingan padi dan lima penjualan beras, kami temukan ada kekurangan gabah bahkan satu penggilingan sudah tutup karena tidak ada pasokan. Jadi jelas ada kendala serius di Bengkulu,” ujar Hendra Irawan, Asisten Muda Pemeriksaan Ombudsman Bengkulu.
 
			 
                                

















