Lagi Ramai Kasus Santri Meninggal Diduga Terinfeksi Cacar Monyet, Begini Cara Mengenali Gejala dan Mengatasinya

Nasional – Belum lama ini, masyarakat dikejutkan oleh kabar duka dari Kepulauan Meranti, Riau. Seorang santri berusia 13 tahun yang dirawat di RSUD Meranti meninggal dunia setelah menunjukkan gejala yang mengarah pada cacar monyet atau mpox. Kabar ini sontak membuat banyak orang khawatir, terutama karena penyakit tersebut dikenal menular dan bisa berbahaya jika tidak ditangani segera. Informasi yang beredar menyebutkan beberapa santri di pesantren tersebut juga menunjukkan tanda-tanda serupa. Pemeriksaan laboratorium masih dilakukan untuk memastikan penyebab pasti kematian, sementara pihak berwenang sudah bergerak cepat melakukan isolasi suspek, pelacakan kontak erat, dan penanganan darurat. Kasus ini menjadi peringatan penting. Indonesia pun harus lebih waspada, khususnya di lingkungan seperti pesantren, sekolah, atau asrama. Mengenali Gejala Cacar Monyet Sejak Dini Agar tidak terlambat bertindak, masyarakat perlu tahu bagaimana gejala awal cacar monyet. Umumnya, tanda-tanda yang muncul meliputi: - Demam tinggi disertai rasa lemas dan menggigil. - Sakit kepala, nyeri otot, dan nyeri punggung yang membuat tubuh terasa tak bertenaga. - Pembengkakan kelenjar getah bening, baik di leher, ketiak, maupun selangkangan. - Ruam kulit yang biasanya timbul 1–5 hari setelah demam. Awalnya berupa bintik merah, lalu berubah menjadi benjolan keras, kemudian lepuh berisi cairan atau nanah. - Ruam ini bisa menyebar ke wajah, telapak tangan, kaki, alat kelamin, bahkan hingga ke mulut dan mata. - Masa inkubasi virus berkisar antara 5 hingga 21 hari setelah terpapar. Gejala tersebut mirip dengan penyakit kulit lainnya, sehingga pemeriksaan medis menjadi langkah penting untuk memastikan diagnosis. Apa yang Harus Dilakukan Jika Mengalami Gejala? Berikut tindakan yang harus kalian lakukan jika mengalami tanda atau gejala tersebut: 1. Segera Isolasi Diri Jika seseorang mulai demam dan muncul ruam yang mencurigakan, langkah pertama adalah menjauhkan diri dari orang lain. Isolasi ini bertujuan memutus rantai penularan. Masker dan pakaian tertutup juga disarankan. 2. Periksa ke Fasilitas Kesehatan Jangan menunda untuk datang ke puskesmas atau rumah sakit. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, tes laboratorium, dan memberikan penanganan sesuai kondisi. 3. Obati Gejala dengan Tepat Dokter biasanya memberikan obat pereda demam dan nyeri seperti parasetamol. Dalam kasus tertentu, antivirus bisa dipertimbangkan. Luka atau lepuh di kulit perlu dijaga kebersihannya, ditutup dengan kasa steril, dan jangan digaruk untuk mencegah infeksi tambahan. 4. Jaga asupan dan Istirahat Tubuh yang melawan virus membutuhkan energi lebih. Karena itu, penderita harus banyak beristirahat, minum air yang cukup, serta mengonsumsi makanan bergizi. Vitamin atau suplemen bisa membantu memperkuat daya tahan tubuh. 5. Kebersihan Lingkungan Sangat Penting Rajin mencuci tangan dengan sabun, membersihkan peralatan makan, pakaian, dan tempat tidur adalah langkah pencegahan yang tak boleh diremehkan. Disinfeksi di area yang sering disentuh bersama juga sangat dianjurkan. 6. Pelacakan Kontak Jika ada kasus positif atau suspek, petugas kesehatan akan mencari tahu siapa saja yang pernah kontak erat. Langkah ini berguna untuk mencegah penyebaran lebih luas. Risiko dan Komplikasi Meski banyak penderita cacar monyet bisa sembuh dalam 2–4 minggu, risiko komplikasi tetap ada, terutama pada anak-anak, lansia, ibu hamil, dan orang dengan imunitas rendah. Komplikasi yang bisa muncul meliputi infeksi bakteri sekunder, gangguan pernapasan, masalah penglihatan bila ruam mengenai mata, bahkan bisa berakibat fatal. Cacar monyet bisa menyerang siapa saja, meski jarang, namun risikonya nyata. Kasus yang menimpa santri di kpualauanm Meranti memberi pelajaran bahwa deteksi dini adalah kunci. Isolasi cepat, perawatan medis, serta kepedulian terhadap kebersihan diri dan lingkungan menjadi benteng pertama melawan penyakit ini. Jangan menunggu gejala bertambah parah. Bila tubuh mulai menunjukkan tanda-tanda mencurigakan, segera cari pertolongan medis. Sheila Silvina

No Result