Aisyah RA meriwayatkan:
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَهَرَ فِي صَلَاةِ الْخُسُوفِ بِقِرَاءَتِهِ فَصَلَّى أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ فِي رَكْعَتَيْنِ وَأَرْبَعَ سَجَدَاتٍ
Artinya: “Sesungguhnya Nabi mengeraskan bacaannya saat sholat Gerhana Bulan; beliau mengerjakan sholat empat kali rukuk dan empat kali sujud.” (HR Bukhari)
Tata Cara Sholat Gerhana Bulan
Jemaah dikumpulkan dengan seruan:
الصَّلَاةُ جَامِعَةُ (Ash-shalâtu jâmi’ah)
Artinya: “Mari kita kerjakan sholat berjamaah.”
Takbiratul ihram dengan niat.
Membaca doa iftitah, ta’awudz, Al-Fatihah, lalu surah panjang (disunnahkan membaca surah Al-Baqarah atau yang setara).
Rukuk panjang.
Iktidal sambil membaca Sami’allâhu liman hamidah, lalu kembali berdiri dan membaca Al-Fatihah serta surah panjang (lebih pendek dari bacaan sebelumnya).
Rukuk kedua (lebih singkat dari rukuk pertama).
Iktidal, lalu sujud panjang.
Duduk di antara dua sujud, kemudian sujud kedua.
Rakaat kedua dilakukan dengan urutan yang sama.
Duduk tahiyat akhir, salam, lalu berdoa.
Dilanjutkan dengan khutbah singkat.