Dalam rekaman itu terlihat ia terkapar di lapangan, sebelum akhirnya ditandu keluar oleh sejumlah orang yang panik berusaha menyelamatkannya. Sayangnya, upaya pertolongan tidak membuahkan hasil.
Oded Sutarna, eks pemain dan pelatih Persigar yang juga keponakan Nyangnyang, membenarkan kabar duka tersebut.
Dengan suara lirih, Oded menyampaikan bahwa pamannya sempat dilarikan ke RS Muhammadiyah Bandung setelah ambruk di tengah pertandingan, namun takdir berkata lain. Nyawa sang legenda tak dapat diselamatkan.
“Leres, paman saya sudah meninggal dunia. Tadi sore beliau jatuh saat bermain bola di Lodaya,” ungkap Oded saat dihubungi media.
Akan Dimakamkan di Kampung Halaman
Rencana pemakaman juga sudah mulai dibicarakan oleh keluarga besar. Meski informasi detail masih ditelusuri, besar kemungkinan jenazah Nyangnyang akan dibawa pulang ke Cikajang, Garut, untuk dikebumikan di tanah kelahiran.
“Sedang mencari kepastian, tapi sepertinya memang akan dimakamkan di Cikajang,” tambah Oded.
Keputusan ini terasa wajar. Bagi warga Garut, nama Nyangnyang bukan sekadar legenda sepak bola, tetapi juga kebanggaan daerah.