Seluma – Pembangunan rumah orang tua dan kakeknya, Khaira Nur Sabrina, balita asal Desa Sungai Petai Kecamatan Talo Kecil terus dikebut.
Khaira Nur Sabrina merupakan balita berusia 1 tahun 8 bulan yang viral hingga ke nasional karena mengalami kasus cacingan akut beberapa waktu lalu.
Kediaman orang tua Khaira dan kakeknya yang dianggap tidak layak huni dan kotor menjadi salah satu penyebab balita tersebut mengalami cacingan.
Dari kejadian tersebut, akhirnya seluruh pihak dari mulai Pemprov, Pemkab dan Polda Bengkulu turun tangan mengatasi permasalahan kediaman orang tua dan kakek Khaira.
Saat ini rumah tersebut masih dalam tahap pengerjaan. Para tukang mengaku sempat terkendala kehabisan material batu.
Kendala itu akibat meluapnya sungai, sehingga menyulitkan kendaraan angkutan mengantar material batu ke lokasi.
Hal ini diungkapkan kepala tukang Eko Supriyanto (37) yang mengaku hampir seminggu tidak dapat bekerja, karena kehabisan material dampak sungai meluap.
Selain itu, pekerjaan renovasi rumah juga masih tergantung cuaca yang mendukung dan saat ini progres pekerjaan sudah sekitar 20 persen.
“Iya mas kemarin sempat tersendat, karena material batu pondasi habis, akibat sungai meluap mobil angkutan tidak bisa masuk, tapi sekarang mulai berangsur sampai diantar materialnya, kalau cuaca cerah bisa kita lembur” terang Eko Supriyanto.