Mereka mendesak agar wacana menjadikan Enggano sebagai lahan perkebunan sawit dibatalkan.
Bahkan meminta diterbitkannya Peraturan Bupati tentang larangan dan pemusnahan sawit di wilayah Enggano.
Ketua Lembaga Adat Enggano, Milson Kaitora, menegaskan penolakan tersebut didasarkan pada 5 alasan utama, yaitu:
1. Sawit mengancam ketersediaan air bersih.
2. Menyebabkan kerusakan ekosistem dan hutan adat.
3. Bertentangan dengan hukum serta nilai-nilai adat.
4. Berpotensi memicu konflik sosial.
5. Memberi dampak jangka panjang yang merusak lingkungan, budaya, dan kehidupan masyarakat Enggano.