5. Kendalikan Emosi
Sakit gigi menurut beliau erat kaitannya dengan ketidakseimbangan emosi. Maka dari itu, beliau menganjurkan untuk sering beristighfar, menahan amarah, dan menjaga pikiran positif.
Hati yang tenang membuat sistem tubuh lebih stabil, sehingga rasa sakit pun bisa berkurang secara alami.
Apa yang disampaikan Ustad Danu memang bukan pendekatan medis murni, melainkan spritual dan moral.
Namun, banyak orang merasa terbantu karena diajak memahami bahwa tubuh dan jiwa saling berhubungan.
Kadang, yang perlu disembuhkan bukan hanya gigi yang nyut-nyutan, tapi juga hati yang penuh beban.
Jadi, kalau kamu sedang sakit gigi yang tak kunjung sembuh, selain minum obat dan pergi ke dokter, coba juga tenangkan hatimu.
Maafkan orang lain, jaga ucapanmu, dan lepaskan emosi yang selama ini kamu pendam. Siapa tahu, kesembuhanmu datang bukan dari obat, tapi dari hati yang akhirnya ikhlas dan damai.
Kalimat sederhana Ustad Danu sering jadi pengingat
“Tubuh akan sembuh kalau hati sudah tenang. Karena penyakit bukan hanya dari apa yang kamu makan, tapi juga dari apa yang kamu rasakan.”
Dengan begitu, sakit gigi tak lagi hanya soal urat dansaraf, tapi tentang bagaimana kita belajar mengendalikan amarah, memperbaiki lisan, dan menemukan ketenangan batin.