<strong>Bengkulu Utara</strong> - Pembangunan dan pengembangan kawasan Pariwisata di Kabupaten Bengkulu Utara pada tahun 2026, dipastikan akan sangat bergantung pada dukungan anggaran dari pemerintah pusat. Kondisi ini terjadi karena kekuatan fiskal daerah dinilai belum memadai untuk membiayai berbagai program strategis di sektor pariwisata. Bengkulu Utara memiliki sejumlah potensi wisata alam dan bahari yang dinilai dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Namun sejumlah lokasi prioritas diperlukan peningkatan fasilitas, infrastruktur pendukung, hingga penataan akses, yang sulit direalisasikan jika hanya mengandalkan anggaran pendapatan dan belanja daerah. Kepala Dinas Pariwisata Bengkulu Utara, Bambang Pramana Budi mengatakan, kondisi tersebut menuntut pihaknya harus lebih agresif melakukan koordinasi ke pemerintah pusat. Mulai dari penyampaian proposal, penjelasan rencana pengembangan kawasan, hingga menyiapkan dokumen pendukung yang dipersyaratkan oleh kementerian. Upaya ini diharapkan mampu mendorong peng-akse-lerasian dana APBN, untuk pembangunan destinasi wisata di Bengkulu Utara. Sehingga program penataan kawasan, peningkatan sarana, dan pembukaan akses jalan dapat berjalan secara bertahap.<!--nextpage--> Sebab tanpa dukungan pembiayaan dari pusat, sejumlah proyek pengembangan wisata berpeluang tertunda, mengingat keterbatasan alokasi dana dalam APBD 2026. Mulai dari peningkatan infrastruktur akses kawasan wisata Lemo Nakai, Curug 9, dan beberapa kawasan wisata lain yang masih sulit dalam akses namun potensial. Selain infrastruktur, Pemkab juga mengusulkan untuk pendanaan dalam berbagai kegiatan event, salah satunya event raflesia tahun 2026 mendatang. Kadis Pariwisata Bengkulu Utara Bambang Pramana Budi optimis, dengan potensi pariwisata yang dimiliki, serta koordinasi intensif ke berbagai Kementerian, usaha pengembangan pariwisata di Bengkulu Utara dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat. “Memang seperti itu karena kemampuan daerah apa lagi sekrang banyak pengurangan dana, maka kita mencoba untuk mendekati pusat agar dapat tgurun dananya. Kita juga sdah menyiapkan berbagai proposal,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Bengkulu Utara, Bambang Pramana Budi.<!--nextpage--> Novan Alqadri