Kondisi atmosfer yang tidak stabil saat musim pancaroba membuat proses ini lebih sering terjadi.
Itulah mengapa pola cuaca di musim peralihan sering terasa seperti “tebak-tebakan”:
– Siang hari panas terik dan langit cerah.
– Sore hingga malam mendadak turun hujan deras disertai petir, angin kencang, bahkan badai lokal.
Bahaya yang Mengintai dari Awan Cumulonimbus
Awan CB bukanlah awan biasa. Di balik bentuknya yang megah, tersimpan potensi bahaya cuaca ekstrem, antara lain:
– Petir dan kilat yang berulang dan berbahaya.
– Angin kencang yang dapat merusak atap rumah atau pepohonan.
– Puting beliung dalam skala lokal.
– Hujan es, meski jarang, tetap bisa menimbulkan kerusakan.
– Badai singkat tapi intens, seringkali datang tanpa peringatan panjang.
BMKG menegaskan bahwa hujan akibat awan cumulonimbus biasanya bersifat lokal, turun hanya di sebagian wilayah.
Namun, intensitasnya bisa sedang hingga lebat dalam waktu singkat, cukup untuk menimbulkan genangan atau kerusakan kecil.
Seperti Apa Bentuk Awan Cumulonimbus?