Agar masyarakat bisa lebih waspada, ada beberapa ciri khas awan cumulonimbus yang bisa diperhatikan di langit:
1. Bentuk: menjulang tinggi menyerupai bunga kol raksasa atau jamur atom dengan dasar datar.
2. Warna: putih cemerlang saat terkena sinar matahari, tapi berubah abu-abu gelap atau bahkan hitam saat semakin tebal.
3. Ketinggian: bisa mencapai belasan kilometer, bahkan menembus lapisan stratosfer di wilayah tropis.
4. Efek: biasanya diikuti petir, kilatan cahaya, hujan deras, hingga badai lokal.
Menariknya, CB bisa bermula dari awan cumulus biasa. Gumpalan putih yang terlihat indah di siang hari dapat berubah cepat jadi awan badai ketika kondisi atmosfer sedang labil.
BMKG mengatakan bahwa musim pancaroba adalah periode paling rawan munculnya cumulonimbus.
Oleh karena itu, masyarakat diimbau lebih berhati-hati saat melihat tanda-tanda awan CB, terutama jika berencana melakukan aktivitas di luar ruangan atau perjalanan jarak jauh.
Tips yang Perlu Diterapkan
Tips yang bisa diterapkan antara lain: