Sementara itu, di Pantai Abrasi Mukomuko, gelombang pasang juga menyebabkan kerusakan pada satu warung milik warga, serta robohnya struktur beton penahan ombak sepanjang 350 meter.
Kondisi tersebut turut mengganggu aktivitas warga di sekitar jalur lintas Bengkulu–Padang yang berdekatan dengan kawasan pantai.

Menanggapi kondisi ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko langsung turun ke lapangan untuk melakukan pemantauan dan peninjauan di sejumlah titik rawan bencana.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Mukomuko, Ahmad Hidayat Syah, menyampaikan bahwa pihaknya menemukan adanya peningkatan signifikan tinggi gelombang air laut di beberapa wilayah pesisir.
Menurutnya, curah hujan yang tinggi dan hembusan angin kuat memperburuk situasi di lapangan.
“Dari hasil pengamatan kami, gelombang laut di beberapa titik memang meningkat dan belum stabil. Karena itu, kami mengimbau masyarakat, terutama nelayan dan warga yang tinggal dekat pantai, agar tidak beraktivitas di sekitar bibir pantai terlebih dahulu, terutama pada malam hari atau saat cuaca buruk,” ujarnya.
Ahmad menambahkan, pihaknya akan terus melakukan pemantauan bersama instansi terkait hingga kondisi cuaca dinyatakan membaik.















