Nasional – Selama ini, banyak orang beranggapan bahwa gizi kurang otomatis identik dengan kemiskinan. Logikanya kalau tidak punya uang, maka sulit membeli makanan bergizi.
Pandangan ini memang ada benarnya, tetapi sebenarnya tidak sepenuhnya tepat. Faktanya, kasus gizi kurang juga bisa ditemukan pada keluarga yang secara ekonomi tergolong cukup.
Jadi, bukan hanya soal isi dompet, tetapi juga soal pola hidup, pengetahuan, kesehatan, dan lingkungan. Mari kita bahas lebih dalam.
Faktor Ekonomi, Kemiskinan dan Keterbatasan Akses
Kemiskinan tetap menjadi salah satu penyebab utama gizi kurang. Ketika kemampuan membeli terbatas, pilihan makanan pun ikut menyempit.
Keluarga dengan ekonomi rendah biasanya kesulitan menyediakan menu harian yang lengkap, misalnya lauk berprotein hewani, sayur segar, atau buah. Akibatnya, kebutuhan gizi anak tidak terpenuhi secara seimbang.
Selain soal makanan, ada pula hambatan lain yang menyertai kemiskinan: terbatasnya akses terhadap fasilitas kesehatan, rendahnya pendidikan gizi, sanitasi yang buruk, dan kurangnya air bersih.