Nasional – Setiap kali gerhana matahari terjadi, banyak orang terpesona dengan keindahan langit yang berubah gelap seakan waktu berhenti sejenak.
Tetapi dalam Islam, fenomena alam ini tidak sekadar tontonan langit, melainkan juga sebuah tanda kebesaran Allah SWT.
Rasulullah SAW sendiri mencontohkan cara menyikapi gerhana dengan penuh ibadah, yaitu melalui sholat kusuf atau shalat gerhana matahari.
Menariknya, ibadah ini bukan hanya bagian dari syariat, tapi juga sarana mengingatkan umat Muslim agar kembali meneguhkan iman dan rasa takut kepada Allah.
Mari kita bahas lebih dalam tentang hukum, tata cara, dalil, hingga hikmah di balik sholat yang jarang ditemui ini.
Hukum Sholat Gerhana dalam Islam
Sholat gerhana matahari (kusuf) dan gerhana bulan (khusuf) termasuk shalat sunnah muakkadah, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun menegaskan statusnya, sesuai dengan praktik yang diwariskan Rasulullah SAW.
Uniknya, shalat ini tidak dilakukan dengan adzan maupun iqamah. Cukup dengan seruan “ash-shalatu jami‘ah”, umat diajak berkumpul dan melaksanakan ibadah bersama.