Bengkulu – Wujud komitmen Polri terhadap penanganan dampak konflik agraria yang terjadi di wilayah Bengkulu Selatan, pada hari Senin 24 November 2025.
Wakapolda Bengkulu, Brigadir Jenderal Polisi Drs. Dicky Sondani, S.I.K., S.H., M.H., pada hari ini , Selasa (25/11) mengecek langsung kondisi korban penembakan bernama Buyung Saparudin di RSUD M.Yunus Bengkulu.
Buyung merupakan salah satu dari lima orang petani yang terkena peluru tembakan dari oknum yang diduga pihak keamana dari PT. Agro Bengkulu Selatan.

Kunjungan ini bertujuan untuk memberikan dukungan moril secara langsung.
Kepada RBTV, Jenderal asli Bengkulu ini menyampaikan keprihatinan mendalam atas insiden yang menimpa korban bernama Buyung Saripudin dan empat petani lainnya.
Brigjen Pol.Dicky memastikan bahwa pihak kepolisian akan memberikan dukungan penuh, termasuk dalam hal pemantauan kondisi kesehatan serta kelancaran proses perawatan medis yang bersangkutan.
Ia juga menyampaikan bahwa saat ini kondisi korban penembakan berangsur membaik dan stabil.
Wakapolda Bengkulu menegaskan bahwa pihak Kepolisian Daerah Bengkulu akan mengusut tuntas kasus penembakan ini secara profesional, transparan, dan akuntabel.
Proses penyelidikan akan dilakukan secara mendalam dengan melibatkan berbagai unsur terkait, termasuk tim forensik dan ahli hukum pidana.

Selain fokus pada penanganan medis korban dan penegakan hukum, Polda Bengkulu juga terus berupaya untuk menciptakan situasi yang kondusif di wilayah Bengkulu Selatan.
Koordinasi intensif dilakukan dengan pemerintah daerah, tokoh masyarakat, tokoh agama, serta pihak-pihak terkait lainnya guna mencari solusi terbaik bagi penyelesaian konflik agraria ini secara komprehensif dan berkelanjutan.
Polda Bengkulu mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap tenang, tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum jelas kebenarannya, serta senantiasa menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan masing-masing.
(Untung)

















