Mukomuko – Pemerintah Kabupaten Mukomuko terus berupaya melakukan penurunan angka stunting. Saat ini angka stunting di Kabupaten Mukomuko memang mengalami penurunan, dari 6,79% pada tahun 2024 lal menjadi 4,52% per Juli 2025.
Namun dikatakan Wakil Bupati Mukomuko Rahmadi Ab, untuk terus menekan angka stunting, Pemerintah Daerah membutuhkan gerakan nyata dari semua pihak.
Mulai dari tingkat desa, kecamatan hingga kabupaten berkolaborasi dalam melakukan pencegahan dan penurunan angka stunting.
Untuk seluruh instansi terkait diminta bekerja keras, bersatu dengan unsur yang ada di desa. Seperti halnya pemerintah desa, maupun tim penggerak pemberdayaan kesejahteraan keluarga atau TP PKK.
Masyarakat juga diimbau untuk gemar hadir dalam kegiatan pos pelayanan terpadu atau posyandu, agar perkembangan anak dan ibu hamil dapat terpantau dan bisa mencegah serta menurunkan angka stunting di Kabupaten Mukomuko.
Saat ini berdasarkan data 17 Puskesmas di 15 Kecamatan Kabupaten Mukomuko, wilayah kerja Puskesmas Air Manjunto menjadi salah satu wilayah dengan kasus risiko stunting tertinggi. Dari 785 balita yang diukur terdapat 70 balita mengalami stunting atau sekitar 8,92%.