Bengkulu Utara – Antrean panjang kendaraan terjadi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Desa Datar Ruyung, Kecamatan Arga Makmur, Kabupaten Bengkulu Utara, sejak Kamis (6/10) pagi.
Ratusan kendaraan roda dua dan roda empat tampak mengular hingga sekitar dua kilometer, bahkan hingga pukul 11.00 WIB antrean belum juga terurai.
Kondisi tersebut turut mengganggu arus lalu lintas di ruas jalan dua jalur, karena barisan kendaraan yang mengantre memakan setengah badan jalan.
Jalinur, salah satu pengendara mobil yang ikut mengantre, mengatakan antrean terjadi karena adanya gangguan sistem pada aplikasi MyPertamina saat proses pemindaian barcode.
“Tadi pagi informasinya untuk scan barcode ada gangguan, makanya antrean jadi panjang,” ujar Jalinur kepada RBTV.
Hal senada disampaikan Rudi, pengendara sepeda motor.
Ia mengaku ikut antre setelah mendapat kabar berantai tentang antrean panjang di SPBU.
“Takut kehabisan BBM, Bang. Dapat info dari kawan-kawan kalau antre panjang, jadi saya langsung ke sini dari pagi,” katanya.
Sementara itu, Manajer SPBU Datar Ruyung, Aswadi Idris, membenarkan adanya kendala koneksi internet pada Kamis pagi yang sempat menghambat proses transaksi berbasis barcode.
“Benar, tadi pagi koneksi internet sempat terputus. Tapi hanya sebentar,” jelas Idris..
Idris mengaku belum mengetahui secara pasti penyebab meningkatnya animo masyarakat membeli BBM pertalite secara tiba-tiba
“Kami juga kurang tahu kenapa antrean mendadak sepanjang ini. Biasanya antrean masih di area SPBU,” ujarnya.
Ia menambahkan, dalam dua hari terakhir pasokan BBM jenis pertalite ke SPBU tersebut dikirim dari Kota Lubuk Linggau dengan volume sekitar 8 ton per hari, bukan lagi dari Depot Pertamina Pulau Baai, Bengkulu.

















