<strong>Bengkulu Utara</strong> – Secara nasional, pemerintah akan membangun 200 Sekolah Rakyat pada tahun ajaran 2025–2026. Kabupaten Bengkulu Utara yang juga mengusulkan pembangunan Sekolah Rakyat berharap bisa masuk ke dalam prioritas wilayah penerima program pengentasan rantai kemiskinan tersebut. Kepala Dinas Sosial Bengkulu Utara, Agus Sudrajat, menyampaikan bahwa pemerintah daerah telah menuntaskan seluruh syarat administrasi, seperti penyediaan lahan, sertifikat, lay out, SK jalan, dan berbagai kelengkapan lainnya.<!--nextpage--> Lahan disiapkan di kawasan transmigrasi Lagita, Ketahun, seluas 10 hektare. Anggaran melalui Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi juga sudah dialokasikan untuk pematangan lahan. [caption id="attachment_1349" align="alignnone" width="300"]<img class="size-medium wp-image-1349" src="https://camkohatv.id/wp-content/uploads/2025/08/WhatsApp-Image-2025-08-25-at-12.01.58-300x169.jpeg" alt="" width="300" height="169" /> Kadis Sosial Bengkulu Utara Agus Sudrajat.[/caption] Berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), terdapat 13.410 anak layak sekolah yang berpotensi menjadi siswa di Sekolah Rakyat, mulai dari jenjang SD hingga SMA. Agus berharap Bengkulu Utara bisa masuk dalam rencana pembangunan 100 Sekolah Rakyat tahap pertama oleh pemerintah pusat. <blockquote>“Empat hari yang lalu, pimpinan Kabupaten Bengkulu Utara juga melakukan kunjungan ke Kementerian PU dan langsung diterima Ibu Dirjen Sarana Strategis terkait usulan Sekolah Rakyat. Jadi, kami menyiapkan data untuk calon anak usia sekolah yang masuk kategori miskin itu berpedoman kepada DTKS,” ujar Kadis Sosial Bengkulu Utara Agus Sudrajat.</blockquote> <!--nextpage--> <strong>Novan Alqadri</strong>