<strong>Nasional</strong> - Obesitas merupakan kondisi di mana seseorang memiliki kadar lemak tubuh yang berlebihan hingga dapat membahayakan kesehatan. Jika kita mengira jika obesitas hanya terjadi pada orang dewasa saja, SALAH! Bahkan anak-anak jauh lebih rentan terkena obesitas melalui pola hidupnya yang balum bisa ia atur sepenuhnya sendiri. Obesitas merupakan kondisi dimana berat badan berlebihan yang diakibatkan dari penumpukan lemak di dalam tubuh. Bahkan, obesitas pada anak jika tidak dikendalikan bisa meningkatkan risiko penyakit yang serius, seperti diabetes, kolesterol tinggi, dan hipertensi. Meskipun tidak semua anak yang terlihat gemuk dapat langsung dikatakan obesitas. Namun untuk memastikannya, diperlukan pemeriksaan indeks massa tubuh (IMT) berdasarkan berat badan, tinggi badan, usia, dan jenis kelamin anak. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menegaskan, jika jumlah anak dengan obesitas di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Sehingga hal ini perlu mendapatkan perhatian khusus dari para orang tua.<!--nextpage--> <strong>Faktor Penyebab Meningkatkan Risiko Obesitas pada Anak</strong> Diketahui, ada beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab meningkatnya risiko terjadi obesitas pada, di antaranya: <strong>1. Konsumsi makanan tidak sehat</strong> Seperti dikatakan sebelumnya, jika usia anak rentan terkena obesitas karena pada usia anak, mereka belum bisa mengatur jenis dan pola makanan yang baik dikonsumsi atau tidak. Kebiasaan sering makan makanan cepat saji, tinggi lemak jenuh, gula, serta minuman ringan, merupakan penyebab utamanya. Meskipun mendapatkan perhatian dari orang tua, namun makanan seperti ini paling disukai oleh anak-anak. <strong>2. Kurang aktivitas fisik</strong> Bagi anak yang aktif bermain, mungkin kerentanan terjadinya obesitas tidak terlalu besar. Namun, bagi snak yang jarang bergerak atau berolahraga maka akan lebih mudah mengalami penumpukan kalori. Akibatnya, kalori yang tidak terbakar akan disimpan sebagai lemak, sehingga meningkatkan risiko obesitas. <strong>3. Riwayat keluarga obesitas</strong> Tidak hanya didasarkan pada kebiasaan dari anak tersebut saja. Seorang anak yang terlahir dari keluarga dengan Riwayat obesitas juga lebih berisiko mengalami hal yang sama.<!--nextpage--> <strong>4. Faktor psikologis</strong> Pada usia anak, umumnya melampiaskan stres, bosan, atau emosi dengan cara mengomsusi makanan manis, camilan, atau makanan cepat saji yang berlebihan. Sehingga risiko akan terkena obesitas juga sangat tinggi. <strong>Cara Mengatasi Obesitas pada Anak</strong> Nah, penting bagi orang tua untuk mengetahui apa saja cara yang bisa digunakan untuk mengatasi obesitas pada anak. Namun sangat tidak disarankan untuk memberikan obat secara berlebihan kepada anak, apalagi tindakan operatif. Untuk itu, berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi obesitas pada anak: <strong>1. Berikan anak diet yang seimbang</strong> Hal yang paling penting adalah memantau pola makan pada anak. Pastikan anak mendapatkan gizi yang seimbang setiap harinya. Dorong anak untuk mengonsumsi jenis makanan yang sehat setiap harinya. Baik dari segi karbohidrat, lemak, protein, maupun vitamin dan mineralnya, semuanya perlu mendapatkan perhatian. Perhatikan juga porsi makan dan besar kalori setiap makanan yang diberikan pada anak.<!--nextpage--> Ya tak kalah penting, pastikan jika anak mengonsumsi buah dan sayuran setiap hari, membatasi asupan gula, dan menghindari makanan cepat saji. <strong>2. Ajak anak untuk berolahraga</strong> Selain memberikan makanan yang sehat dan mengatur gizi sang anak, orang tua bisa mengajak anak untuk melakukan olahraga bersama secara teratur. Selain untuk kesehatannya, cara ini juga bisa dilakukan untuk mengakrabkan antara orang tua dan anak. Jangan biarkan anak menonton televisi sambil mengonsumsi camilan atau makanan cepat saji setiap hari agar risiko munculnya obesitas tidak terjadi pada anak. <strong>3. Batasi camilan anak</strong> Usia anak adalah usia yang Tingkat rasa penasarannya yang sangat tinggi. Salah satunya penasaran terhadap rasa makanan. Orang tua boleh saja memberikan beberapa makanan yang membuat anak sangat pensaran, namun tetap pantau dan Batasi. Camilan tidak sehat dan berlebihan dapat menghambat proses penurunan berat badan si kecil. <strong>4. Ajari anak untuk mengenali sinyal tubuh</strong> Berikan edukasi pada anak mengenai sinyal tubuhnya sendiri, kapan ia merasa lapar dan kenyang. Biasanya, tubuh anak akan menunjukkan beberapa tanda saat mereka merasa lapar ataupun kenyang.<!--nextpage--> Ajarkan anak untuk makan sebelum merasa terlalu lapar, untuk menghindari ia makan berlebihan dan juga berhenti makan sebelum terlalu kenyang. Nah, dalam kondisi anak yang sudah kenyang, orang tua juga sebaiknya tidak memaksanya untuk menghabiskan makanan, sebab hal ini dapat memengaruhi kebiasaan dan pola makannya. <strong>5. Edukasi mengenai obesitas dan gaya hidup sehat</strong> Selain mencegahnya, berikan edukasi kepada anak mengenai apa saja bahaya dari obesitas. Orang tua harus aktif mencari informasi tentang gaya hidup sehat dan pola makan yang baik untuk anak, dengan kemudian menerapkannya pada anak. Nah itulah hal yang perlu dilakukan oleh orang tua untuk mengantisipasi terjadinya obesitas pada anak. Namun, perlu diperhatikan juga bahwa diet yang terlalu ekstrem dapat menghambat proses tumbuh kembang anak. Oleh sebab itu, proses penurunan berat badan pada anak yang sudah terlanjur obesitas harus diatur dan dipantau oleh dokter spesialis anak. Maka dari itu, konsultasikan cara yang aman mengatasi obesitas anak kepada dokter spesialis anak.<!--nextpage--> <strong>Putri Nurhidayati</strong>