<strong>Nasional</strong> – Kreativitas usia anak-anak memang kadang di luar prediksi orang dewasa. Terlepas dari hobi mereka menggunakan gadget, namun usia anak-anak tetaplah memiliki sisi lain yang ingin mengeksplor apa yang menarik bagi mereka. Seperti baru-baru ini, tren dikalangan pelajar terutama anak-anak SD adalah membuat mainan dari peralatan sekolah mereka, yakni penghapus. Entah dari mana awal mula muncul ide kreatif tersbut. Namun saat ini, tren tersebut bahkan menjadi perhatian banyak orang dewasa terutama guru dan orang tua mereka. Sebab, di balik ide kreatif ini, justru ada bahaya yang perlu diperhatikan. Bahkan, ramai di akun Instagram @Lambeh turah yang mengatakan beberapa bahaya yang dapat dialami imbas dari ide kreatif ini. Dalam videonya, seorang kepala sekolah yang nengimbau para orang tua untuk memantau anaknya ini juga menjelaskan berikut ini beberapa bahaya dari gasing penghapus ini. “Pertama, anak-anak akan royal terhadap alat tulis dan juga mubazir. Sebab, ini tidak ada manfaatnya dan tidak sesuai dengan fungsinya. Selanjutnya, permainan ini banyak membuang uang, yang mana anak-anak rela membeli penghapus dengan uang jajannya,” ucap kepala sekolah dalam video tersebut.<!--nextpage--> “Kemudian, bahaya yang ketiga anak-anak sudah lengah dengan melakukan permainan ini baik itu saat belajar dan membuat PR di rumah,” “Namun, bahaya yang paling ditakutkan adalah adanya klip yang digunakan untuk membuat gasing tersebut bisa melukai anak saat gasing tersebut diputar sangat dengan saat kencang dan dapat masuk ke mata sehingga melukai mata,” imbuhnya. <strong>Bahaya Gasing Penghapus</strong> Namun, tak hanya sebatas itu, adapun berikut ini adalah sederet bahaya gasing penghapus yang perlu diperhatikan: <strong>1. Melukai tangan atau kaki</strong> Meskipun ini adalah ide kreatif, namun dalam pembuatannya gasing penghapus ini tentua saja membutuhkan staples dan paku payung. Selain penghapus, penggunaan staples dan paku payung inilah yang menjadi perhatian orang tua maupun tenaga pengajar. Pasalnya, staples dan paku payung yang runcing dan berserakan di lantai ketika membuat gasing dapat mengenai kaki seseorang sehingga luka. Selain itu juga dapat melukai tangan anak ketika membuat gasing. Terlebih jika kedua benda logam itu sudah berkarat.<!--nextpage--> <strong>2. Mengganggu aktivitas belajar</strong> Seperti dijelaskan oleh kepala sekolah diatas, jika banyak tenaga pengajar yang mengeluhkan tren gasing penghapus ini membuat siswa tidak fokus dalam belajar. Hal ini lantaran tidak sedikit siswa yang membuat gasing penghapus ini di tengah jam pelajaran. Bahkan, diketahui juga beberapa sekolah sudah melarang siswa membawa maupun membuat gasing penghapus. <strong>3. Boros</strong> Alih-alih uang jajan dipergunakan untuk membeli makanan, ini bahkan dapat beralih fungsi untuk membeli penghapus agar dapat dibuat menjadi gasing. bahkan, ada juga siswa yang membuatnya dari delapan penghapus maupun lebih. Meskipun penjual alat tulis merasa untung dengan maraknya pembelian penghapus tetapi orang tua akan merasa sangat berat dengan pengeluaran yang berlebihan terkait alat tulis tersebut. Nah itulah tren dikalangan anak SD saat ini. Meskipun dianggap kreatif, namun tren ini dianggap bahaya dan memboroskan. Sehingga diimbau kepada para orang tua agar lebih memperhatikan lagi kegiatan anak-anaknya.<!--nextpage--> <strong>Putri Nurhidayati</strong>