Dalil Hadist tentang Gerhana
Dalam sebuah hadist sahih, Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya matahari dan bulan tidaklah mengalami gerhana karena kematian atau kelahiran seseorang. Jika kalian melihatnya, maka dirikanlah shalat dan berdoalah hingga fenomena itu berlalu.” (HR. Bukhari no. 982).
Hadist ini membantah kepercayaan jahiliyah yang mengaitkan gerhana dengan nasib seseorang.
Islam meluruskan pemahaman tersebut, bahwa gerhana adalah tanda kekuasaan Allah semata, bukan pertanda lahir atau matinya tokoh penting.
Waktu Pelaksanaan
Sholat kusuf dilakukan sejak awal terjadinya gerhana hingga sinar matahari kembali normal.
Bila matahari sudah bersinar kembali atau terbenam meski masih dalam kondisi gerhana, maka waktu sholat ini berakhir. Tidak ada qadha untuk sholat gerhana karena sifatnya yang sangat terkait dengan fenomena langsung.
Bacaan Niat
Sebelum memulai, niat sholat kusuf dibaca dalam hati, seperti berikut:
أُصَلِّي سُنَّةً لِكُسُوْفِ الشَّمْسِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatan likusufisy syamsi rak‘ataini lillahi ta‘ala.