<strong>Nasional</strong> - Setiap kali gerhana matahari terjadi, banyak orang terpesona dengan keindahan langit yang berubah gelap seakan waktu berhenti sejenak. Tetapi dalam Islam, fenomena alam ini tidak sekadar tontonan langit, melainkan juga sebuah tanda kebesaran Allah SWT. Rasulullah SAW sendiri mencontohkan cara menyikapi gerhana dengan penuh ibadah, yaitu melalui sholat kusuf atau shalat gerhana matahari. Menariknya, ibadah ini bukan hanya bagian dari syariat, tapi juga sarana mengingatkan umat Muslim agar kembali meneguhkan iman dan rasa takut kepada Allah. Mari kita bahas lebih dalam tentang hukum, tata cara, dalil, hingga hikmah di balik sholat yang jarang ditemui ini. <strong>Hukum Sholat Gerhana dalam Islam</strong> Sholat gerhana matahari (kusuf) dan gerhana bulan (khusuf) termasuk shalat sunnah muakkadah, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun menegaskan statusnya, sesuai dengan praktik yang diwariskan Rasulullah SAW. Uniknya, shalat ini tidak dilakukan dengan adzan maupun iqamah. Cukup dengan seruan “ash-shalatu jami‘ah”, umat diajak berkumpul dan melaksanakan ibadah bersama.<!--nextpage--> <strong>Dalil Hadist tentang Gerhana</strong> Dalam sebuah hadist sahih, Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya matahari dan bulan tidaklah mengalami gerhana karena kematian atau kelahiran seseorang. Jika kalian melihatnya, maka dirikanlah shalat dan berdoalah hingga fenomena itu berlalu.” (HR. Bukhari no. 982). Hadist ini membantah kepercayaan jahiliyah yang mengaitkan gerhana dengan nasib seseorang. Islam meluruskan pemahaman tersebut, bahwa gerhana adalah tanda kekuasaan Allah semata, bukan pertanda lahir atau matinya tokoh penting. <strong>Waktu Pelaksanaan</strong> Sholat kusuf dilakukan sejak awal terjadinya gerhana hingga sinar matahari kembali normal. Bila matahari sudah bersinar kembali atau terbenam meski masih dalam kondisi gerhana, maka waktu sholat ini berakhir. Tidak ada qadha untuk sholat gerhana karena sifatnya yang sangat terkait dengan fenomena langsung. <strong>Bacaan Niat</strong> Sebelum memulai, niat sholat kusuf dibaca dalam hati, seperti berikut: <p style="text-align: right;">أُصَلِّي سُنَّةً لِكُسُوْفِ الشَّمْسِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى</p> Ushalli sunnatan likusufisy syamsi rak‘ataini lillahi ta‘ala.<!--nextpage--> Artinya: Saya niat shalat sunnah gerhana matahari dua rakaat karena Allah Ta‘ala. <strong>Tata Cara Sholat Gerhana</strong> Secara umum, sholat gerhana dilaksanakan dua rakaat namun berbeda dengan shalat sunnah lainnya karena memiliki dua kali rukuk di setiap rakaat. Berikut urutannya: 1. Takbiratul ihram, membaca doa iftitah. 2. Membaca Al-Fatihah lalu surah panjang, kemudian rukuk lama. 3. I‘tidal, dilanjutkan membaca Al-Fatihah lagi serta surah, kemudian rukuk kedua (lebih singkat dari sebelumnya). 4. Setelah itu, sujud dua kali seperti biasa. 5. Rakaat kedua dilakukan dengan pola yang sama, lalu diakhiri dengan salam. Jika dilaksanakan berjamaah, imam disunnahkan memberikan khutbah setelahnya. Isi khutbah biasanya mengingatkan jamaah untuk memperbanyak istighfar, sedekah, dan meningkatkan ketaatan. <strong>Sunnah Tambahan dalam Sholat Kusuf</strong> - Mandi terlebih dahulu sebelum melaksanakan shalat, meskipun tidak perlu berhias. - Bacaan dalam shalat dilakukan dengan suara pelan karena termasuk shalat di siang hari. - Khutbah setelah shalat gerhana dianjurkan jika dikerjakan berjamaah. Namun bila shalat sendiri, khutbah tidak berlaku.<!--nextpage--> - Disunnahkan memperbanyak doa, istighfar, dan amal saleh lainnya selama fenomena gerhana berlangsung. <strong>Hikmah di Balik Sholat Gerhana</strong> Berikut ini adalah hikmah dibalik sholat gerhana, meliputi: 1. Menguatkan tauhid Sholat gerhana menegaskan bahwa matahari dan bulan hanyalah ciptaan Allah, bukan sesuatu yang memiliki kekuatan gaib. 2. Membantah mitos jahiliyah Banyak masyarakat kuno mengaitkan gerhana dengan peristiwa lahir atau wafatnya tokoh penting, dan Islam meluruskan pandangan itu. 3. Menumbuhkan rasa takut kepada Allah Fenomena langit yang luar biasa ini mengingatkan manusia akan kecilnya diri di hadapan Sang Pencipta. 4. Doa agar dijauhkan dari musibah Umat Muslim diajak memohon perlindungan agar terhindar dari malapetaka dan memperbanyak amal baik. 5. Menjadi momentum muhasabah Gerhana adalah waktu tepat untuk introspeksi, meningkatkan amal, dan memperkuat iman. gerhana Matahari yang terjadi adalah tanda kebesaran Allah SWT dan juga merupakan kehendaknya. Semoga informasi ini bermanfaat.<!--nextpage--> <strong>Sheila Silvina</strong>