Aprilia dirawat terpisah dengan Khaira yang dirawat di RSUD M Yunus. Karenanya keduanya dirawat terpisah, kedua orangtuanya Prengki dan Yanti Hartuti juga terpisah.
Prengki di RSUD M Yunus menemani Khaira sedangkan istrinya Yanti di Rumah Sakit Ummi menemani Aprilia.
“Belum tau kondisinyo sekarang (kondisi Aprilia), soalnyo aku jago di sini (RSMY), ibuknyo jago di Ummi. Gantian kami,” ucap Prengki.
Sementara itu untuk kondisi Khaira, sampai Selasa siang menurut Prengki kondisinya mulai membaik. Tidak ada lagi cacing gelang yang keluar dari mulut dan hidungnya.
“Idak ado mual, idak ado lagi sakit perut, cuman batuk ajo kini,” lanjut Prengki menjelaskan kondisi Khaira.
Dikatakan Prengki, awal mulanya kasus yang dialami Khaira, ketika Khaira mengalami demam selama 4 hari. Selain demam, ternyata Khaira juga sesak napas.
Kemudian Khaira dibawa ke bidan desa dan diberi obat sirup. Karena kondisinya tidak kunjung membaik, Khaira selanjutnya dibawa ke Puskesmas Masmambang.
Namun karena kondisi Khaira butuh penanganan lebih lanjut, dia kemudian dirujuk ke RSUD Tais hingga akhirnya Senin sore kembali dirujuk ke RSUD M Yunus di Kota Bengkulu.

















