<strong>Bengkulu</strong> – Khaira Nur Sabrina, Balita usia 1 tahun 8 bulan asal Kabupaten Seluma, sekarang dirawat di RSUD M Yunus Kota Bengkulu. Khaira dirawat di ruang PICU setelah diketahui mengeluarkan cacing gelang dari mulut dan hidung. Fakta lain yang terungkap, ternyata sebelum Khaira, sang kakak yang bernama Aprilia juga pernah mengeluarkan cacing gelang. Kejadian ini diungkap Prengki yang merupakan orangtua Khaira dan Aprilia. Kepada camkohatv.id, Prengki menjelaskan Aprilia mengeluarkan cacing gelang sekitar dua bulan lalu. Hanya saja dikatakan Prengki, saat itu cacing tidak keluar dari mulut dan hidung melainkan dari anus. “Kakaknyo (Aprilia) jugo 2 ekor cacing gelang duo bulan lalu lewat kotoran. Ukurannyo samo dengan adeknyo (Khaira),” ucap Prengki yang merupakan warga Desa Sungai Petai Kecamatan Talo Kecil, Seluma. [caption id="attachment_4120" align="alignnone" width="1038"]<img class=" wp-image-4120" src="https://camkohatv.id/wp-content/uploads/2025/09/WhatsApp-Image-2025-09-16-at-14.38.14-300x216.jpeg" alt="" width="1038" height="747" /> Kondisi rumah tempat Khaira dan keluarga tinggal[/caption] Aprilia memang juga dirawat di rumah sakit. Semula Aprilia sama dengan Khaira dirawat di RSUD Tais. Senin sore saat dirujuk ke Kota Bengkulu, Aprilia juga dirujuk ke Rumah Sakit Ummi.<!--nextpage--> Aprilia dirawat terpisah dengan Khaira yang dirawat di RSUD M Yunus. Karenanya keduanya dirawat terpisah, kedua orangtuanya Prengki dan Yanti Hartuti juga terpisah. Prengki di RSUD M Yunus menemani Khaira sedangkan istrinya Yanti di Rumah Sakit Ummi menemani Aprilia. “Belum tau kondisinyo sekarang (kondisi Aprilia), soalnyo aku jago di sini (RSMY), ibuknyo jago di Ummi. Gantian kami,” ucap Prengki. Sementara itu untuk kondisi Khaira, sampai Selasa siang menurut Prengki kondisinya mulai membaik. Tidak ada lagi cacing gelang yang keluar dari mulut dan hidungnya. “Idak ado mual, idak ado lagi sakit perut, cuman batuk ajo kini,” lanjut Prengki menjelaskan kondisi Khaira. Dikatakan Prengki, awal mulanya kasus yang dialami Khaira, ketika Khaira mengalami demam selama 4 hari. Selain demam, ternyata Khaira juga sesak napas. Kemudian Khaira dibawa ke bidan desa dan diberi obat sirup. Karena kondisinya tidak kunjung membaik, Khaira selanjutnya dibawa ke Puskesmas Masmambang. Namun karena kondisi Khaira butuh penanganan lebih lanjut, dia kemudian dirujuk ke RSUD Tais hingga akhirnya Senin sore kembali dirujuk ke RSUD M Yunus di Kota Bengkulu.<!--nextpage--> <strong>Putri Nurhidayati</strong>