<strong>Nasional</strong> - Human Immunodeficiency Virus atau HIV adalah jenis virus yang paling berbahaya yang dapat menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Virus ini bisa terjadi pada laki-laki dan juga Perempuan. Biasaya, HIV dapat menular melalui kontak langsung dengan cairan tubuh tertentu dari orang yang terinfeksi, terutama melalui hubungan suami istri tanpa pengaman, berbagi jarum suntik, dan dari ibu ke bayi saat hamil, melahirkan, atau menyusui. Namun sebagai catatan, virus ini tidak akan menular melalui sentuhan, ciuman, gigitan nyamuk, atau penggunaan fasilitas umum yang sama. Ciri-ciri HIV bisa dikenali dengan mudah, terutama bagi laki-laki. Biasanya, HIV pada laki-laki akan ditandai dengan bengkak pada kelenjar prostat, luka pada penis, dan disfungsi ereksi. Namun tidak bisa disepelekan, kondisi ini memerlukan perawatan yang intensif sedari dini. Jika tidak mendapatkan pengobatan, HIV bisa menyebabkan penyakit AIDS (acquired immunodeficiency syndrome). Lantas, seperti apa gejala HIV pada laki-laki?<!--nextpage--> <strong>Gejala HIV</strong> Perlu diketahui, jika gejala HIV pada laki-laki biasanya tidak akan jauh berbeda dengan wanita. Penyebab munculnya tanda dan gejala HIV pada pria terjadi ketika terinfeksi human immunodeficiency virus. Efek HIV ini dapat berbeda-beda, tergantung pada stadiumnya, seperti: <strong>- Tahap akut HIV</strong> Pada tahapan ini, gejala awal HIV laki-laki biasanya mirip flu. <strong>- Tahap kronis HIV</strong> Selama tahap kronis, virus akan terus tumbuh dan menyebabkan kerusakan pada sistem imun tubuh. <strong>- Mengalami AIDS</strong> Pada tahapan ini, penderita mulai terlihat adanya tanda sistem imun yang sudah rusak parah. Sehingga tubuh rentan terhadap penyakit dan menimbulkan gejala yang berbeda dari gejala tahap akut. <strong>Gejala HIV pada Laki-laki</strong> Berikut ini hal-hal yang dirasakan seorang laki-laki yang terkena penyakit HIV: <strong>1. Bengkak pada Kelenjar Prostat</strong> Dalam istilah medis, kondisi ini memiliki sebutan gangguan prostatitis. Gejala umum prostatitis dapat berupa: - Sakit atau tidak mampu buang air kecil - Nyeri saat ejakulasi dan buang air besar<!--nextpage--> - Penderita merasa tidak sehat - Kandung kemih, testis, penis, dan area selangkangan terasa sakit Biasanya, dalam penanganan ini dokter akan memberikan antibiotik. Namun, pada kasus yang parah, dokter akan meminta penderita untuk menjalani rawat inap. <strong>2. Luka pada Penis</strong> Berikutnya adalah Ulkus atau luka pada penis yang dapat terasa menyakitkan dan memicu pembengkakan kelenjar getah bening di area selangkangan. Umumnya, luka sering sering hilang timbul sehingga banyak penderita yang mengabaikannya. Namun, jika tidak mendapatkan pengobatan serius, kondisi ini dapat menimbulkan rasa tidak nyaman saat buang air kecil atau BAB. <strong>3. Mengalami Proktitis Infeksiosa</strong> Proktitis infeksiosa adalah peradangan pada rektum yang terjadi karena lelaki tersebut berhubungan intim sesame jenis. Akibat peradangan ini, tubuh dapat mengalami gejala lainnya berupa: - Pendarahan rektal - Sembelit - Keluarnya cairan dari anus - Rasa ingin buang air besar secara terus-menerus - Nyeri anorektal <strong>4. Disfungsi Ereksi</strong> Pada gejala ini, dokter akan merekomendasikan perawatan tertentu kepada pasiennya. Sebab, beberapa penelitian membuktikan bahwa disfungsi ereksi memiliki tingkat prevalensi mulai dari 86 persen di antara laki-laki dengan HIV yang ditandai dengan tidak adanya ereksi atau ereksi parsial.<!--nextpage--> Parahnya, disfungsi ereksi juga dapat memengaruhi kualitas seks seseorang dan memicu penurunan libido. <strong>5. Kadar Testoteron Rendah</strong> Pada laki-laki, HIV bisa menyebabkan penurunan kadar testoteron. Jika dalam istilah medis, kadar testoteron rendah disebut dengan hipogonadisme dengan gejala meliputi kelelahan dan suasana hati yang buruk. <strong>6. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening</strong> Sama halnya dengan inveksi virus, HIV juga bisa memicu pembengkakan kelenjar getah bening di sekitar leher, ketiak, dan selangkangan. Kondisi ini terjadi karena infeksi telah mencapai organ kelenjar getah bening melaui cairan getah bening. <strong>7. Nyeri Otot</strong> Nyeri otot dalam gejala HIV dapat berlangsung beberapa hari hingga berminggu-minggu lamanya. Namun, tidak semua nyeri otot merupakan gejala HIV. Untuk itu, satu-satunya cara untuk mengetahui secara pasti mengidap HIV atau tidak adalah dengan menjalani tes. Jika hasil tes positif, maka sebiaknya Jalani pengobatan segera mungkin untuk meminimalisir terjadinya komplikasi serius. <strong>8. Ruam</strong><!--nextpage--> Ketika terinfeksi HIV, sistem kekebalan tubuh juga melemah sehingga lebih rentan terinfeksi bakteri, virus, dan parasit. Hal inilah yang menyebabkan ruam yang cukup mengganggu. Ruam adalah iritasi kulit yang terasa gatal, muncul rasa nyeri, dan berwarna merah atau ungu. Kondisi ini biasanya muncul pada tahap awal (akut) atau tahap akhir infeksi HIV. <strong>9. Demam Berulang</strong> Tidak semua demam adalah gejala HIV. Namun, pada gejala HIV, penderita dapat mengalami gejala mirip flu kemudian disusul demam dengan suhu tubuh lebih dari 38 derajat Celcius yang berlangsung sekitar 2-6 minggu setelah terinfeksi flu. <strong>10. Mual dan Muntah</strong> Gangguan mual dan muntah serta diare biasanya terjadi selama tahap awal HIV. Namun jangan panik, gejala gangguan pencernaan juga bisa muncul akibat penyakit lainnya. Namun untuk berjaga-jaga, jika mual dan muntah berlangsung dalam waktu lama, pastikan untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dan segera periksakan diri ke dokter. <strong>11. Kelelahan Kronis</strong> Pada gejala awal HIV, sistem kekebalan tubuh bisa saja melemah. Hal ini tentu saja faktor pengobatan atau faktor psikologis dari penderita.<!--nextpage--> Melansir dari Medical News Today, 33% hingga 88% penderita HIV dapat mengalami kelelahan. Hal ini dapat berdampak signifikan pada kesejahteraan dan kualitas hidup penderita. <strong>12. Sariawan di Mulut</strong> Sariawan di mulut juga bisa menjadi gejala umum yang dialami penderita HIV. Sariawan biasanya terjadi karena virus tersebut telah melemahkan sistem imun sehingga tubuh sulit melawan infeksi. Sariawan biasanya muncul di permukaan bagian dalam pipi dan bibir, lidah atau langit-langit lunak, serta pangkal gusi. Meskipun tidak mengancam nyawa, namun kondisi ini dapat memengaruhi kualitas hidup penderita dan membuat mereka sulit makan. <strong>13. Berat Badan Menurun Drastis</strong> Penderita HIV dapat mengalami penurunan berat badan secara drastis. Hal ini bisa terjadi akibat efek HIV atau efek samping pengobatan. Itulah beberapa gejala dan ciri penderita HIV bagi laki-laki dan juga umum terjadi pada Perempuan. Cara untuk mencegah HIV adalah jangan pernah terpengaruh oleh kehidupan bebas yang kerap mewarnai generasi saat ini. Jaga selalu Kesehatan!<!--nextpage--> <strong>Putri Nurhidayati</strong>