19. Orang yang dibunuh oleh penguasa yang dzolim
Disebabkan ia menasehatinya. berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
سَيِّدُ الشُّهَدَاءِ حَمْزَةُ بْنُ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ ، وَرَجُلٌ قَالَ إِلَى إِمَامٍ جَائِرٍ فَأَمَرَهُ وَنَهَاهُ فَقَتَلَه
“Penghulunya para syuhada adalah Hamzah bin Abdul Muthalib dan orang yang mendatangi penguasa yang dzalim, lalu ia memerintahkan dan melarangnya (maksudnya menasehatinya) lalu ia dibunuh (oleh penguasa tersebut)“.
Begitu pula pujian kebaikan dari orang-orang sholeh pada si mayit, paling sedikitnya dua. Terdapat beberapa hadist tentang hal ini, diantaranya:
Dari Anas Radhiyallahu anhu berkata: (suatu ketika) ada jenazah lewat di hadapan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu jenazah tersebut mendapat pujian kebaikan. Orang-orang mengatakan: Sepanjang pengetahuan kami ia mencintai Allah dan Rasul-Nya. Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Wajib baginya, wajib baginya, wajib baginya“. Kemudian datanglah jenazah lain, tetapi banyak orang yang mencelanya. Mereka mengatakan: “Seburuk-buruk orang dalam agama Allah”. Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Wajib baginya, wajib baginya, wajib baginya,”