Jangan jijik dulu, karena rasanya gurih dan renyah, sering jadi pelengkap makan nasi atau camilan ringan.
9. Kerupuk Melarat – Cirebon
Masih dari Cirebon, ada juga kerupuk melarat. Namanya menggambarkan cara memasaknya yang sederhana, yaitu digoreng dengan pasir panas, bukan minyak.
“Melarat” dalam bahasa Jawa berarti miskin, sehingga kerupuk ini identik dengan kesan sederhana. Meski begitu, rasanya tetap bikin nagih.
10. Kue Ketawa – Pematang Siantar dan Sekitarnya
Namanya terdengar ceria kue ketawa. Disebut begitu karena bentuknya merekah seperti orang yang sedang tertawa.
Dari luar mirip onde-onde, tapi tanpa isian. Teksturnya garing di luar dan empuk di dalam, cocok banget jadi camilan sore.
11. Sate Kere – Solo
Kalau biasanya sate identik dengan daging sapi atau kambing, lain halnya dengan sate kere. Nama “kere” berarti miskin.
Dahulu, sate ini dibuat dari bahan murah seperti tempe gembus atau jeroan, sehingga terjangkau bagi masyarakat kelas bawah. Kini, sate kere justru jadi kuliner khas yang banyak dicari wisatawan.

















