2. Persaingan dengan Rokok Ilegal
Rokok tanpa pita cukai membanjiri pasar dengan harga jauh lebih rendah. Produk resmi pun makin sulit bersaing.
3. Perubahan Tren Konsumen
Konsumen yang sensitif terhadap harga lebih memilih rokok kretek tangan (SKT) atau rokok murah, sehingga produk premium kehilangan pasar.
4. Keterbatasan Pasokan Tembakau
Masalah pasokan bahan baku turut meningkatkan biaya produksi.
5. Beban Sosial Tenaga Kerja
Dengan margin keuntungan menipis, mempertahankan jumlah pekerja dalam industri padat karya seperti ini kian sulit.
Apa yang terjadi dengan Gudang Garam sebenarnya hanya puncak gunung es. Jika tren ini berlanjut, konsekuensinya bisa sangat luas, yakni:
– Risiko PHK Massal
Industri rokok menjadi salah satu penyerap tenaga kerja terbesar di Jawa Timur. Jika perusahaan besar saja sudah kesulitan, nasib ribuan buruh linting makin terancam.
– Perubahan Strategi Industri
Perusahaan rokok kemungkinan besar akan menggeser fokus ke produk yang lebih murah, margin tipis, atau bahkan diversifikasi usaha agar tetap bertahan.